Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sedang mengajukan tambahan anggaran untuk tahun 2025. Langkah ini dilakukan agar berbagai program prioritas bisa dijalankan dengan lebih maksimal.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, menyatakan bahwa anggaran yang ada saat ini belum cukup untuk membiayai program-program penting yang sudah direncanakan.
“Pagu Anggaran Kemendikbudristek TA 2025 itu lebih rendah Rp14,51 triliun dibandingkan Pagu Anggaran TA 2024. Nah, ini menyebabkan ketidakoptimalan dalam program-program wajib dan prioritas kami, termasuk bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) dan lain-lain,” ujar Nadiem saat Rapat Kerja Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis.
Tahun 2025, Kemendikbudristek mendapat 12% atau Rp83,2 triliun dari postur anggaran untuk pendidikan mencapai Rp722,6 triliun.
Nadiem menjelaskan, anggaran sebesar Rp83,19 triliun untuk tahun 2025 ini masih belum cukup untuk mendanai beberapa program utama seperti Program Indonesia Pintar, KIP Kuliah, tunjangan guru dan dosen, serta program literasi bahasa dan sastra.
Penurunan anggaran ini berdampak pada berbagai program penting lainnya, termasuk peningkatan kualitas guru, revitalisasi PTN, serta program SMK Pusat Keunggulan.
Oleh karena itu, Kemendikbudristek mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp26,4 triliun untuk tahun 2025.
Load more