Anindya menjelaskan bahwa ada beberapa langkah penting yang telah dipersiapkan untuk mencapai target tersebut, di antaranya adalah penguatan konsumsi domestik, peningkatan belanja pemerintah, serta transformasi ekonomi melalui investasi yang berbasis kepastian hukum.
"Konsumsi domestik kita kuat, infrastruktur digelontorkan Rp400 triliun, dan dengan kepastian hukum, investasi akan mengalir deras. Ini peluang besar yang harus dimanfaatkan oleh pengusaha untuk berkontribusi dalam pencapaian target nasional," kata Anindya.
Di forum yang sama, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojokusumo, menyoroti pentingnya sektor perumahan sebagai salah satu driver pertumbuhan ekonomi.
Hashim menyampaikan bahwa sektor perumahan di Indonesia, jika dikelola dengan baik, dapat menyumbang hingga 25% terhadap GDP, serupa dengan yang terjadi di Tiongkok selama 35 tahun terakhir.
Hashim yang juga ditunjuk sebagai Ketua Satgas Perumahan dalam tim transisi Prabowo-Gibran, menegaskan komitmen pemerintah untuk membangun 2 juta unit rumah di pedesaan dan 1 juta unit apartemen di perkotaan setiap tahun.
Proyek besar ini akan melibatkan UMKM, koperasi, dan BUMDES, dengan tujuan menciptakan kelas menengah baru dan menghapus permukiman kumuh di kota-kota besar.
"Perumahan akan menjadi sektor prioritas nasional yang dapat menambah laju pertumbuhan GDP 2-3% per tahun. Kami juga akan fokus pada konektivitas internet yang dapat meningkatkan GDP sebesar 0,7-1,38%. Dengan langkah-langkah ini, pertumbuhan ekonomi double digit bukanlah hal yang mustahil," jelas Hashim.
Load more