Jakarta, tvOnenews.com - Pembangunan infrastruktur Indonesia dalam 10 tahun terakhir mendapatkan pengakuan internasional.
Berdasarkan Global Quality Infrastructure Index 2023, Indonesia berada di peringkat ke-27 dunia dalam hal mutu infrastruktur.
Bahkan, peringkat tersebut mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan infrastruktur terbaik di ASEAN.
Namun, Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, menyampaikan bahwa meskipun pengakuan dari komunitas internasional ini membanggakan, masih ada banyak yang perlu diperbaiki terkait infrastruktur.
Terlebih, Indonesia masih dihadapkan tantangan besar dalam hal ketahanan terhadap bencana dan optimalisasi dampak ekonomi dari infrastruktur yang dibangun.
"Kita menginginkan infrastruktur yang tidak hanya lebih baik, tetapi juga lebih merata, bermanfaat, dan berdampak secara cepat," ujar Endra dalam diskusi bertajuk "Mengawal 10 Tahun Pembangunan Infrastruktur", dikutip Selasa (3/9/2024).
Salah satu tantangan terbesar, menurut Endra, adalah membangun infrastruktur yang tahan bencana.
Sebab, Indonesia masih berada di peringkat kedua dunia dalam hal indeks kebencanaan.
Maka dari itu, Pemerintah harus memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun mampu bertahan dan tetap berfungsi saat terjadi bencana.
"Gedung-gedung harus mampu meredam gempa, jalan-jalan harus tahan terhadap gempa dan tsunami, serta mengatasi banjir akibat perubahan iklim. Infrastruktur berkualitas akan mempercepat proses pemulihan dan meminimalisir gangguan terhadap kegiatan ekonomi masyarakat," tambahnya.
Di forum yang sama, Ekonom Senior CORE Indonesia Ina Primiana menyoroti bahwa meskipun pembangunan infrastruktur telah meningkat, dampak multiplier effect bagi perekonomian secara umum dan perbaikan sistem logistik nasional masih perlu dioptimalkan.
Ia menjelaskan bahwa tingkat urbanisasi di Indonesia yang tinggi berkontribusi terhadap peningkatan kemiskinan di kota-kota besar karena kurangnya peluang ekonomi di daerah.
Ina juga menyoroti pentingnya pengembangan sektor maritim dalam memperbaiki sistem logistik nasional.
"Indonesia adalah negara maritim dengan 80% wilayah laut, namun logistik kita cenderung bergantung pada transportasi darat, yang membuat biaya logistik mahal. Ke depan, kita perlu memaksimalkan penggunaan pelabuhan yang telah dibangun dan memastikan perencanaan yang terintegrasi di antara semua stakeholder," jelasnya dalam diskusi daring yang tayang di YouTube FMB9ID_IKP.
Indonesia harus memastikan infrastruktur dapat memberikan dampak ekonomi yang optimal harus menjadi fokus ke depan.
Dengan rencana dan implementasi yang tepat, Indonesia diharapkan dapat terus memperbaiki kualitas infrastrukturnya dan mempercepat kemajuan ekonomi nasional. (rpi)
Load more