LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Deflasi yang terjadi empat bulan beruntun sejak Mei hingga Agustus 2024 menjadi sinyal bahaya ekonomi RI.
Sumber :
  • Berita Resmi Statistik BPS

Alarm Bahaya untuk Ekonomi RI, Deflasi 4 Bulan Beruntun Tanda Datangnya Krisis, BPS hingga Ekonom Beri Peringatan Begini

Kondisi ekonomi Indonesia dinilai sedang tidak baik-baik saja karena deflasi yang terjadi selama empat bulan berturut-turut sejak bulan Mei hingga Agustus 2024.

Rabu, 4 September 2024 - 07:10 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Perekonomian Indonesia kembali menghadapi ancaman serius terkait situasi deflasi yang belakangan terjadi.

Pasalnya, deflasi selama empat bulan beturut-turut bisa menjadi tanda bahaya yang tak bisa diabaikan.

Berkaca pada sejarah, deflasi beruntun menjadi sinyal krisis besar yang akan terjadi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Indonesia sudah beberapa kali berada dalam fase deflasi beruntun yang berhubungan dengan krisis besar.

Baca Juga :

Misalnya saja yang pernah terjadi selama krisis moneter 1998, krisis ekonomi global 2008, dan saat pandemi COVID-19 melanda.

Saat krisis moneter, Indonesia mengalami deflasi selama tujuh bulan berturut-turut dari Maret hingga September 1999, dipicu oleh depresiasi nilai tukar dan penurunan harga berbagai barang.

"Periode deflasi lainnya terjadi pada Desember 2008 dan Januari 2009. Selama krisis finansial global, kemudian deflasi karena penurunan harga minyak dunia, dan juga permintaan domestik yang melemah," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (4/9/2024).

Saat pandemi COVID-19, Indonesia mencatat deflasi selama tiga bulan berturut-turut dari Juli hingga September 2020. 

Pudji menjelaskan bahwa ada empat kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi saat itu, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau; pakaian dan alas kaki; transportasi; serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

"Pada 2024 fenomenanya didukung sisi penawaran atau supply side. Andil deflasi disumbang karena penurunan harga pangan, seperti produk tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan baik karena biaya produksinya yang turun sehingga harga di tingkat konsumen juga ikut turun," jelas Pudji.

Ia menambahkan bahwa untuk menjaga daya beli, khususnya untuk konsumsi makanan, maka rumah tangga akan menahan konsumsi non-makanannya.

Hal ini akan terlihat pada turunnya permintaan atau demand dari konsumsi non-makanan.

Mengutip Berita Resmi Statistik BPS, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,03% secara bulanan (month to month/mtm) pada  Agustus 2024. Ini menjadi deflasi bulan keempat berturut-turut yang terjadi sejak Mei 2024.

Deflasi sebelumnya tercatat sebesar 0,03% pada Mei 2024, 0,08% pada Juni 2024, dan mencapai 0,18% pada Juli 2024.

Deflasi Terjadi karena Turunnya Jumlah Kelas Menengah

Pemerintah baru-baru ini juga menyampaikan bahwa masyarakat kelas menengah mengalami penurunan, yang mana mereka adalah penggerak utama konsumsi domestik.

Dikutip dari VIVA, Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa deflasi selama empat bulan ini dipengaruhi oleh turunnya jumlah kelas menengah dan rendahnya permintaan.

"Deflasi ada di persoalan sisi permintaan yang rendah bukan sekedar harga pangan turun. Ini bisa dilihat dari inflasi inti yang cukup rendah. Ada kaitan dengan jumlah kelas menengah yang jumlahnya menurun dan perubahan pola menahan belanja non-kebutuhan pokok," ungkap Bhima pada Selasa, 3 September 2024.

Di sisi lain, Bhima menjelaskan bahwa kenaikan upah yang sangat kecil serta investasi yang kurang berkualitas turut menjadi penyebab deflasi beruntun ini. Investasi yang masuk tidak banyak menciptakan lapangan kerja, sehingga banyak orang beralih ke pekerjaan di sektor informal.

Bhima juga menilai bahwa bagi negara berkembang dengan populasi usia produktif yang besar, deflasi merupakan kondisi yang anomali. Ia bahkan memperkirakan bahwa deflasi beruntun ini akan menyulitkan pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2024.

"Apalagi masih terjadi bonus demografi sampai 2036. Ada yang bermasalah secara struktural ekonomi. Deflasi beruntun akan berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,9-5%, jadi meleset dari target 5,2%," tambahnya.

Deflasi yang terjadi selama empat bulan terakhir perlu menjadi sinyal waspada bahwa ekonomi Indonesia menghadapi tantangan besar.

Dengan populasi usia produktif yang masih dominan, tantangan ini harus segera diatasi agar pertumbuhan ekonomi bisa kembali ke jalur yang diharapkan. (rpi)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Timnas Indonesia dan Rivalnya Bikin Australia Jadi Tim Paling Sial di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Begini Penjelasannya

Timnas Indonesia dan Rivalnya Bikin Australia Jadi Tim Paling Sial di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Begini Penjelasannya

Timnas Australia jadi tim paling sial di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia gara-gara Timnas Indonesia dan Bahrain.
Terang-terangan Pelaku Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Ngaku Membunuh Nia Karena Ini

Terang-terangan Pelaku Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Ngaku Membunuh Nia Karena Ini

Polisi menangkap Indra Septiarman (26), tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari (18), gadis remaja penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Polisi mengungkap alasan Indra membunuh Nia.
Merasa Sebagai Pemain Bintang, Mereka Awalnya Menolak Timnas Indonesia, kini Berbalik Ingin Gabung, Siapa Saja?

Merasa Sebagai Pemain Bintang, Mereka Awalnya Menolak Timnas Indonesia, kini Berbalik Ingin Gabung, Siapa Saja?

Berbagai cara dilakukan oleh PSSI untuk bisa meningkatkan kualitas Timnas Indonesia, salah satunya dengan melakukan naturalisasi pemain keturunan Indonesia.
Persib Bandung Kalah dari Port FC di ACL 2, Bojan Hodak Sampaikan Kabar Buruk Jelang Laga Lawan Persija Jakarta

Persib Bandung Kalah dari Port FC di ACL 2, Bojan Hodak Sampaikan Kabar Buruk Jelang Laga Lawan Persija Jakarta

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, menyampaikan kabar buruk jelang pertandingan melawan Persija usai ditaklukkan Port FC di Pertandingan ACL 2, Kamis (19/9).
3 Program Utama Kadin Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Anindya Bakrie Optimis: Termasuk Pemberdayaan UMKM

3 Program Utama Kadin Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Anindya Bakrie Optimis: Termasuk Pemberdayaan UMKM

Katum Kadin Indonesia Anindya Bakrie sampaikan tiga fokus utama Kamar Dagang dan Industri dalam mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran selama 5 tahun ke depan.
Didominasi Pemain Naturalisasi, Anggota DPR Ini Tidak Bangga Dengan Kemenangan Timnas Indonesia: yang Main Bukan Akamsi

Didominasi Pemain Naturalisasi, Anggota DPR Ini Tidak Bangga Dengan Kemenangan Timnas Indonesia: yang Main Bukan Akamsi

Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji memberikan respon terkait banyaknya pemain naturalisasi Timnas Indonesia. Hal tersebut membuatnya tidak terlalu bangga.
Trending
Ungkapan Menohok Mauro Zijlstra soal Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026: Saya Kira Terlalu Cepat, tapi...

Ungkapan Menohok Mauro Zijlstra soal Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026: Saya Kira Terlalu Cepat, tapi...

Pemain keturunan Indonesia , Mauro Zijlstra memberikan tanggapan soal peluang Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Jens Raven Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Senior Usai Bela Tim U-20 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025?

Jens Raven Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Senior Usai Bela Tim U-20 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025?

Jens Raven berpeluang dipanggil ke Timnas Indonesia senior setelah membela tim U-20 pada kualifikasi Piala Asia U-20 2025 yang diselenggarakan akhir bulan ini.
Tak Banyak yang Tahu, Justin Hubner Pernah Minta Satu Syarat Ini Saat Diminta Bela Timnas Indonesia: Jika Ingin Saya Datang, Beri Saya...

Tak Banyak yang Tahu, Justin Hubner Pernah Minta Satu Syarat Ini Saat Diminta Bela Timnas Indonesia: Jika Ingin Saya Datang, Beri Saya...

Justin Hubner bicara jujur soal satu syarat yang ia minta ke PSSI saat dirinya ditawari untuk membela Timnas Indonesia, tak disangka ternyata...
Sudah jadi Legenda di Liga Indonesia dan Sempat jadi Andalan Garuda, Ternyata Segini Harta Kekayaan yang Dimiliki Cristian Gonzales, Tak Disangka Mencapai...

Sudah jadi Legenda di Liga Indonesia dan Sempat jadi Andalan Garuda, Ternyata Segini Harta Kekayaan yang Dimiliki Cristian Gonzales, Tak Disangka Mencapai...

Cristian Gonzales, legenda sepak bola Indonesia, pernah jadi andalan timnas. Harta kekayaan El Loco mencapai miliaran rupiah. Berikut perjalanan mendapatkannya!
Media Vietnam Terpesona Lihat Timnas Indonesia U17 Asuhan Nova Arianto, walau Kalah Lawan Swiss tapi...

Media Vietnam Terpesona Lihat Timnas Indonesia U17 Asuhan Nova Arianto, walau Kalah Lawan Swiss tapi...

Begini reaksi media Vietnam yang memuji penampilan Timnas Indonesia U17 asuhan Nova Arianto, walaupun hasilnya Timnas Indonesia U17 kalah lawan Swiss kemarin.
Timnas Indonesia Melejit, Kangkangi 5 Negara Eropa dan Terbaik Ketiga ASEAN di Ranking FIFA Terbaru

Timnas Indonesia Melejit, Kangkangi 5 Negara Eropa dan Terbaik Ketiga ASEAN di Ranking FIFA Terbaru

Peringkat FIFA terbaru Timnas Indonesia setelah jalani dua pertandingan babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga zona Asia bulan September 2024 ini.
12 Tahun Ditutupi, Akhirnya Sarwendah Bicara Jujur soal Alasan Dirinya Hengkang dari Cherrybelle: Aku Cuma Nanya…

12 Tahun Ditutupi, Akhirnya Sarwendah Bicara Jujur soal Alasan Dirinya Hengkang dari Cherrybelle: Aku Cuma Nanya…

Setelah 12 tahun, akhirnya Sarwendah bicara jujur soal alasan dirinya keluar dari Cherrybelle. Ternyata, Sarwendah cuma nanya hal ini. Simak ceritanya di sini!
Selengkapnya