Rosan mengungkapkan bahwa sambutan dari Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, dan para pejabat lainnya sangat hangat selama kunjungannya.
Ia merasa terkejut dengan perhatian yang diberikan, mengingat betapa pentingnya Singapura sebagai investor terbesar Indonesia selama 10 tahun terakhir.
"Saya cukup kaget, saat saya ke Singapura, saya diterima langsung oleh perdana menterinya. Selama tiga hari di sana, jadwalnya sangat padat dan banyak masukan penting. Karena Singapura sudah menjadi investor terbesar bagi Indonesia selama 10 tahun terakhir, jadi penting bagi saya untuk memahami dan mengetahui apa yang menjadi minat dan preferensi mereka ke depan," ujar Rosan.
Sebagai informasi, dalam Rencana Induk IKN yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Indonesia telah menetapkan target untuk masuk ke dalam lima besar perekonomian dunia dan mencapai pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
Pemindahan ibu kota ke Nusantara di Kalimantan Timur dilakukan sebagai salah satu langkah strategis untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, dengan fokus pada pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan inklusif di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Kawasan Timur. (ant/rpi)
Load more