Luhut juga menegaskan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan potensi sumber daya alamnya, seperti silika yang melimpah, untuk memproduksi panel surya. “Kita harus membangun industri panel surya karena kita harus mengekspor energi hijau ke Singapura. Jadi, ini menguntungkan kedua negara,” kata Luhut.
Diperkirakan, lima perusahaan yang telah mendapatkan persetujuan bersyarat akan memulai ekspor listrik ke Singapura pada 2028. Sedangkan dua proyek tambahan lainnya diharapkan bisa mulai berjalan pada 2030.
Dengan peningkatan impor listrik rendah karbon dari Indonesia, Singapura semakin serius dalam usahanya mengurangi emisi karbon dan mencapai target netral karbon.
Di sisi lain, Indonesia akan semakin kuat dalam memanfaatkan sumber daya alamnya untuk mendorong transisi energi terbarukan. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama internasional bisa membawa keuntungan bagi kedua belah pihak dalam upaya menghadapi tantangan global. (rpi)
Load more