Namun, kemampuan fiskal daerah hanya berkisar antara Rp 80 triliun hingga Rp 84 triliun setiap tahunnya. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari investasi dalam dan luar negeri.
Melalui JIF 2024, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat menarik investor untuk terlibat dalam proyek-proyek potensial yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) DKI Jakarta.
“Provinsi DKI Jakarta hanya memiliki anggaran APBD sekitar Rp84 triliun untuk mengelola kota yang kompleks dan lengkap. Maka dari itu, kami butuh dukungan kebijakan dari Menteri Investasi agar Jakarta bisa terus berkembang dan menjadi kota global. Salah satunya lewat Jakarta Investment Festival 2024 ini, yang dirancang untuk menarik lebih banyak investasi,” jelasnya.
Rosan Roeslani Beri Apresiasi Pemprov DKI
Sementara itu, Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta yang konsisten mengadakan JIF. Ia berharap festival ini bisa menjadi acara tahunan untuk terus menjaring investor.
“Kita lihat Pemprov DKI Jakarta melakukan hal ini secara konsisten. Jakarta tetap menjadi salah satu destinasi investasi di Indonesia yang paling tinggi,” ujar Rosan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) DKI Jakarta, Benni Aguscandra, menjelaskan bahwa JIF 2024 adalah bagian dari Forum Bisnis Investasi Tahunan yang diinisiasi Pemprov DKI untuk mempromosikan Jakarta sebagai kota yang ramah investasi. Tahun ini, JIF mengusung tema "Global City Notion for a Golden Nation" sebagai komitmen untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global sekaligus mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Load more