Laporan dari International Energy Agency (IEA) di bulan Agustus 2024 menyebutkan bahwa produksi minyak mentah dunia naik 230 ribu barel per hari (bph) menjadi 103,4 juta bph.
Kenaikan ini seiring dengan kembalinya pasokan dari OPEC+ ke pasar secara bertahap, serta peningkatan dari negara-negara non-OPEC+.
"IEA dan OPEC juga telah menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak untuk tahun 2025. Sebagian besar disebabkan oleh perlambatan ekonomi global, termasuk melemahnya konsumsi minyak di Tiongkok," tambah Agus.
Penurunan harga minyak di kawasan Asia Pasifik juga tak terlepas dari perlambatan ekonomi di Tiongkok. PMI (Purchasing Manager Index) baik untuk sektor manufaktur maupun non-manufaktur menunjukkan penurunan, yang juga berdampak pada merosotnya permintaan minyak dan BBM.
Selain itu, meningkatnya penggunaan kendaraan listrik dan kendaraan berbahan bakar gas alam cair turut mengurangi permintaan minyak di negara tersebut.
OPEC juga merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi Jepang untuk tahun 2024 sebesar 0,1%, menjadi 0,2%. Revisi ini terjadi akibat iklim investasi yang melemah di Jepang pada semester pertama 2024.
Berikut adalah perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama dunia pada Agustus 2024 dibandingkan dengan Juli 2024:
Load more