Jakarta, tvOnenews.com - Bakrie Center Foundation (BCF) mengadakan acara Indonesia Youth Sustainability Forum (IYSF) 2024 di Menara Kuningan, Jakarta Selatan.
Forum ini merupakan bagian dari rangkaian acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) yang bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenkomarves).
IYSF dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Chairman Bakrie Center Foundation Anindya Bakrie, Deputi Bidang Koordinator Infrastruktur & Transportasi Kemenkomarves Rachmat Kaimuddin, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi, dan Chelsea Islan sebagai ISF Advocates 2024.
Dalam pidatonya, Menpora Dito Ariotedjo memberikan apresiasi atas antusiasme yang luar biasa dari para peserta. Lebih dari 8 ribu peserta hadir baik secara langsung maupun daring.
Menpora menekankan bahwa jika generasi muda Indonesia mau belajar dan peduli terhadap isu keberlanjutan, sumber daya di Indonesia dapat dikelola dengan lebih baik dan berkelanjutan.
“Ini adalah masa depan dunia, bukan hanya Indonesia. Kalian, sebagai generasi muda, harus mulai mempersiapkan diri agar ke depannya mampu bersaing dan menjadi pemimpin di dalam negeri maupun global. Dengan banyaknya anak muda yang mengikuti forum ini, saya yakin isu keberlanjutan akan memunculkan inovasi dan gerakan-gerakan baru,” kata Menpora Dito Ariotedjo, Minggu (8/9/2024).
Forum IYSF 2024 menghadirkan lima sesi diskusi yang menarik perhatian para peserta. Sesi pertama membahas transisi energi, dengan pembicara Nadia Habibie, Aufar Satria, Fadli Rahman (Youth Energy Council & Environment Council), dan Ronald Sinaga (Helio Synar Energy).
Sesi kedua mengangkat tema ekonomi biru, dengan narasumber Janis Argeswara (Marine Megafauna Foundation), Bimo Soewadji (Carbon Ethics), Bustar Maitar (EcoNusa Foundation), dan dimoderatori oleh Christy Zakarias (Indonesia Y20 Delegates in Climate Change).
Sesi ketiga membahas tentang Human Capital, Technology, & Innovation, yang diisi oleh Tommy Tjiptadjaja (Greenhope), Andhika Sudarman (Dealls), dan Utari Octavianty (Aruna). Sesi keempat menyoroti History, Culture, and Heritage, dengan pembicara Gita Wirjawan, Kevindra Soemantri, dan Era Soekamto.
Terakhir, sesi kelima membahas penerapan sustainable living, dengan pemaparan dari Intan Anggita (Setali Indonesia), Bukhi Prima (Sustainable Practitioner), dan Soraya Cassandra (Kebun Kumara).
Melalui forum ini, anak muda diajak untuk terinspirasi dan termotivasi untuk berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim dan permasalahan lingkungan lainnya.
“Kita punya biodiversitas yang luar biasa. Ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk menjadi pusat dekarbonisasi dunia. Ini bukan sekadar slogan, tapi bisa meningkatkan kesejahteraan kita. Tidak ada yang tidak mungkin, semua dimulai dari anak muda, dan kalian yang akan mewarisi semua ini. Kita bisa menjadi pemimpin di bidang ini,” ujar Anindya Bakrie, Chairman & Founder BCF.
IYSF 2024 juga didukung oleh berbagai mitra yang peduli terhadap isu-isu keberlanjutan, seperti VKTR, Pupuk Indonesia, Persada Capital Investment, Energi Mega Persada, Bakrie Sumatera Plantations, dan Eka Boga Inti, yang terus mendorong implementasi keberlanjutan dalam bidang lingkungan.
IYSF 2024 diakhiri dengan pengumuman pemenang Speech Competition: Youth Voices for Better & Sustainable Living. Kompetisi ini berlangsung selama 3 minggu dan diikuti oleh 86 peserta muda berusia 17-30 tahun dari seluruh Indonesia.
Setelah melalui seleksi oleh juri dari BCF dan Kemenkomarves, tiga pemenang terpilih. Juara 1 diraih oleh Hafizh Surya Rabbani dengan pidato tentang langkah nyata menuju transisi energi. Juara 2 dimenangkan oleh Adinda Aisyah Nindyani yang mengangkat topik pelestarian budaya Indonesia.
Sedangkan juara 3, Zulfa Mahbubah, berbicara tentang penerapan gaya hidup berkelanjutan. Para pemenang merupakan perwakilan anak muda Indonesia yang peduli dan memiliki semangat untuk menyuarakan isu-isu keberlanjutan.
“Sebagai pemuda, saya sangat bangga bisa menyuarakan hal-hal terkait keberlanjutan, terutama tentang transisi energi. Kenapa transisi energi itu penting? Karena transisi energi menjadi kunci keberlanjutan di sektor lain,” ujar Hafizh saat menerima penghargaan. (rpi)
Load more