Jakarta, tvOnenews.com - Bayu Krisnamurthi resmi dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Meski baru menjabat kurang dari setahun, Bayu terpaksa harus digantikan oleh Wahyu Suparyono pimpinan Bulog yang baru.
Pengumuman ini disampaikan secara resmi melalui keterangan pers oleh Sekretaris Perusahaan Bulog, Arwakhudin Widiarso.
"Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, dan Direktur Human Capital, Purnomo Sinar Hadi, telah menyelesaikan masa baktinya di Perum Bulog," ujar Widiarso dalam pernyataannya, Senin (9/9/2024).
Pergantian direksi Bulog berdasarkan Keputusan Menteri BUMN dengan Nomor SK-73/DHK.MBU.A/09/2024, dan menjadi bagian dari langkah perombakan di tubuh Bulog.
Wahyu Suparyono yang menggantikan Bayu, sebelumnya pernah memimpin ASABRI dan kini bersiap untuk memulai masa baktinya di Bulog.
Wahyu akan bekerja sama dengan Marga Taufiq sebagai Wakil Direktur Utama dan Sudarsono Hardjosoekarto sebagai Direktur Human Capital.
Marga Taufiq sendiri merupakan mantan Staf Khusus Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan (YPPSDP) di Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat dan Pangdam XVI/Pattimura.
Di sisi lain, Sudarsono Hardjosoekarto yang kini dipercaya sebagai Direktur Human Capital adalah seorang Guru Besar Sosiologi serta pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik di Kementerian Dalam Negeri.
Pergantian ini mengejutkan publik, mengingat Bayu Krisnamurthi baru menjabat sebagai Dirut Bulog selama kurang dari setahun.
Bayu lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada 18 Oktober 1964 dan merupakan alumni IPB University. Selain berkarier sebagai dosen di IPB, ia pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Pusat Studi Pembangunan IPB dari 2000 hingga 2005.
Tak hanya di dunia akademis, Bayu juga memiliki pengalaman panjang di pemerintahan. Ia pernah menjadi Staf Ahli Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Penanggulangan Kemiskinan pada 2005-2008.
Bahkan, ia sempat menjadi Wakil Menteri Pertanian di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II pada periode 2009-2011. Setelah perombakan kabinet pada 2011, Bayu dipindahkan menjadi Wakil Menteri Perdagangan.
Selain itu, Bayu juga pernah memimpin Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada 2015-2017. Pada 2021, ia juga sempat menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau Persero.
Perombakan direksi ini diakui oleh Arwakhudin Widiarso sebagai bagian dari keputusan strategis Menteri BUMN.
Kini dengan Wahyu Suparyono di pucuk pimpinan, publik menantikan arah baru yang akan diambil Bulog di bawah kepemimpinan baru ini.
Pergantian di tubuh Bulog ini menunjukkan langkah tegas dari Erick Thohir untuk memperkuat BUMN, termasuk Bulog, agar lebih kompetitif.
Di sisi lain, pengalaman panjang Wahyu Suparyono dan timnya akan diuji dalam menghadapi tantangan pengelolaan pangan di Indonesia. (rpi)
Load more