Jika alat ini mendeteksi adanya karbon, maka itu berarti terdapat kandungan hidrokarbon, sementara jika oksigen yang terdeteksi, kemungkinan besar formasi tersebut hanya mengandung air.
Bachtiar Soeria Atmadja, Direktur Utama Elnusa, menjelaskan bahwa penggunaan CO Log sangat efektif untuk menilai seberapa banyak minyak yang tersisa di suatu sumur.
Informasi ini kemudian menjadi dasar bagi perusahaan migas untuk menentukan langkah berikutnya, apakah sumur tersebut perlu ditutup atau masih layak diproduksi kembali.
"Alat CO Log ini sangat berguna untuk mendeteksi keberadaan hidrokarbon di dalam formasi, terutama di sumur-sumur tua atau idle yang ingin diketahui apakah masih ada sisa minyak di dalamnya," jelas Bachtiar dalam Keterbukaan Informasi BEI, dikutip Selasa (17/9/2024).
Elnusa sudah mulai menginvestasikan pembelian peralatan logging CO Log terbaru sebagai bagian dari pengembangan bisnis mereka.
Dengan alat baru ini, Elnusa berharap bisa memaksimalkan layanan pengukuran karbon dan oksigen di formasi batuan, terutama untuk menangani sumur-sumur minyak tua yang masih potensial.
“Pembelian alat ini kami sasar untuk menangkap peluang besar dari banyaknya sumur tua tersebut. Ini adalah langkah nyata Elnusa dalam mendukung peningkatan produksi migas nasional,” tambah Bachtiar.
Load more