Ekspor nonmigas pada periode ini juga tercatat sebesar US$160,36 miliar atau sekitar Rp2.469,54 triliun, turun 0,46 % dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari sisi komoditas, beberapa produk unggulan mengalami peningkatan. Komoditas lemak dan minyak hewani/nabati mencatat kenaikan signifikan sebesar US$470,8 juta atau sekitar Rp7,25 triliun, naik 24,50 %.
Di sisi lain, logam mulia dan perhiasan/permata mengalami penurunan sebesar US$93,7 juta atau sekitar Rp1,44 triliun (11,88 %).
"Ekspor nonmigas hasil industri pengolahan dari Januari hingga Agustus 2024 naik 2,05 % dibandingkan tahun lalu," tulis BPS dalam laporannya, Selasa (17/9/22024).
Sementara itu, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan juga mengalami kenaikan 14,54 %, meskipun ekspor dari sektor pertambangan dan lainnya mengalami penurunan sebesar 10,62 %.
Negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia pada Agustus 2024 masih didominasi oleh Tiongkok dengan nilai US$5,33 miliar atau sekitar Rp82,08 triliun.
Kemudian diikuti oleh Amerika Serikat sebesar US$2,61 miliar atau sekitar Rp40,19 triliun, dan Jepang sebesar US$1,80 miliar atau sekitar Rp27,72 triliun.
Load more