Jakarta, tvOnenews.com - Masalah kemacetan yang sering terjadi di Puncak Bogor, Jawa Barat, selalu menjadi persoalan klasik yang belum bisa dipecahkan pemerintah, khususnya saat masa liburan.
Imbas macet mengerikan yang terjadi pada libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin lusa, Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), akhirnya akan menyiapkan beberapa opsi untuk mengambil siasat.
Hal itu disampaikan Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo, saat merespons masalah macet horor yang terjadi di Bogor belum lama ini.
Strategi ini meliputi pembagian beban wisata, menyediakan moda transportasi alternatif, dan meningkatkan kapasitas jalan di sekitar kawasan wisata Puncak.
"Opsi yang mungkin bisa dilakukan untuk itu termasuk juga membagi beban, artinya atraksinya disebar tidak hanya di satu titik saja," kata Fadjar dikutip Rabu (18/9/2024).
"Itu salah satu metodenya dan kemudian juga terkait dengan moda transportasinya, ini menarik tentunya moda transportasi publik alternatif, termasuk juga kita cermati ada rencana usulan dari Pemkab Cianjur untuk jalur Puncak Dua, itu bagian dari infrastruktur untuk meningkatkan kapasitas jalan," imbuhnya.
Fadjar menekankan, penerapan strategi-strategi ini membutuhkan kerjasama dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait.
Hal ini penting karena sektor pariwisata tidak bisa dikelola oleh satu instansi saja.
Perlu adanya sinergi antar lembaga agar solusi yang ditawarkan bisa efektif dan memberikan hasil yang maksimal.
Di pihak lain, Direktur Pengembangan Destinasi Kemenparekraf, Sri Utari Widyastuti, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi di Indonesia.
Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan alat bantu yang bisa mengukur kapasitas tempat wisata.
Alat ini nantinya akan memberikan informasi kepada wisatawan terkait kapasitas destinasi, sehingga bisa membantu mereka dalam memilih waktu kunjungan yang tepat dan menghindari kepadatan.
Selain itu, Kemenparekraf juga tengah menjajaki solusi lain untuk mengatasi kemacetan, salah satunya adalah pengembangan kereta gantung (cable car) di kawasan Puncak.
Sri Utari mengatakan bahwa minggu depan pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan para pemangku kepentingan dan mitra terkait untuk membahas rencana ini lebih lanjut.
"Solusi lain untuk cable car untuk di daerah Puncak ini kami sudah sedang jajaki juga, dan insya Allah minggu depan ini kami akan berkoordinasi dengan mitra terkait dan juga para 'stakeholders'," ujarnya.
Satlantas Polres Bogor mencatat sebanyak 140 ribu kendaraan melintas di jalur wisata Puncak hanya dalam waktu 24 jam pada Minggu (15/9/2024).
Kendaraan yang melewati jalur ini beragam, mulai dari roda dua hingga roda enam.
Kemacetan panjang ini menjadi salah satu perhatian utama bagi pemerintah, terlebih dengan adanya laporan satu orang wisatawan asal Bambu Apus, Jakarta Timur, yang meninggal dunia karena kelelahan saat berlibur di kawasan tersebut.
Dengan langkah-langkah yang sedang disiapkan oleh Kemenparekraf, diharapkan kemacetan di Puncak Bogor bisa teratasi.
Pembagian beban wisata, moda transportasi alternatif, serta pengembangan infrastruktur seperti jalur Puncak Dua dan kereta gantung diharapkan menjadi solusi jangka panjang.
Kolaborasi antar kementerian dan lembaga menjadi kunci utama dalam mewujudkan hal ini, sehingga wisatawan dapat menikmati liburan dengan lebih nyaman dan aman. (rpi)
Load more