Jakarta, tvOnenews.com - Pemilihan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Anindya Bakrie, mendapat apresiasi dari media internasional.
Dalam wawancara eksklusif bersama media asing CNBC Singapura, Anindya Bakrie sebagai Ketum Kadin 2024-2029 menyampaikan berbagai pandangannya mengenai dunia bisnis di Indonesia.
Tak hanya itu, CEO PT Bakrie & Brothers itu memaparkan arah dan dasar dukungannya terhadap pemerintahan baru yang dipimpin Prabowo Subianto 2024-2029 mendatang.
Menurutnya, masa transisi ini merupakan peluang besar bagi sektor swasta untuk meningkatkan kerja sama dengan pemerintah dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Anindya Bakrie menekankan Kadin akan terus sejalan dengan Pemerintahan Prabowo.
Terlebih, pemerintahan Prabowo akan berfokus pada keberlanjutan, khususnya terkait kebijakan ekonomi yang telah diletakkan oleh Presiden Jokowi.
“Dalam 10 tahun terakhir, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, kita melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai sekitar 5,5%. Saya yakin Presiden Prabowo akan fokus pada reformasi struktural, infrastruktur digital, dan transisi energi yang berkeadilan,” kata Anindya Bakrie, dikutip Rabu (18/9/2024).
Generasi ketiga Keluarga Bakrie itu menambahkan, pemerintahan Prabowo juga akan menempatkan Indonesia sebagai negara yang memanfaatkan sumber daya alam dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
“Indonesia tidak hanya akan fokus pada hilirisasi mineral penting seperti nikel, tetapi juga meningkatkan rantai nilai untuk pertumbuhan yang lebih inklusif,” tambah Anindya.
Dalam paparannya, Anindya Bakrie juga menekankan pentingnya memperkuat kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta.
Menurutnya, lebih dari 90% perusahaan di Indonesia adalah UKM, sehingga keberlanjutan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada kemampuan UKM untuk naik kelas.
"KADIN akan berperan dalam meningkatkan kolaborasi ini, terutama di sektor investasi, ekspor, dan pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM)," ujarnya.
Terkait hubungan internasional, Anindya percaya bahwa pemerintahan Prabowo mampu menjaga keseimbangan antara Timur dan Barat.
"Indonesia harus tetap netral secara geopolitik, tetapi secara ekonomi kita bisa memanfaatkan posisi strategis ini untuk mengekspor produk dengan nilai tambah ke Barat," jelasnya.
Ketika disinggung CNBC soal potensi Indonesia untuk menjalin kesepakatan perdagangan bebas dengan Amerika Serikat, Anindya Bakrie menegaskan bahwa langkah itu menurutnya sangat mungkin tercapai di bawah kepemimpinan Prabowo. (rpi)
Load more