Luhut menjelaskan, pemerintah sedang dalam proses mengelompokkan produk-produk ini.
"Sekarang kita lagi mengelompokkan macam-macam 9,4 juta. Sehingga itu akan melahirkan satu industri policy yang nanti akan kita membangun industri-industrinya untuk mensuplai ke e-katalog," katanya.
Menteri berusia 76 tahun itu juga menyoroti dampak positif e-katalog terhadap perekonomian Indonesia.
Penggunaannya dalam setahun terakhir telah meningkatkan belanja dalam negeri hampir 100%, sekaligus menciptakan 2,9 juta lapangan kerja.
"Jadi ngapain kita impor? Kita bisa buat dan itu menciptakan lapangan kerja, inovasi, pendidikan, macam-macam," ujarnya sambil menambahkan bahwa hasil akhir dari e-katalog ini jauh melampaui ekspektasi awal.
Dengan semakin berkembangnya e-katalog, pemerintah berharap untuk terus mendorong pertumbuhan industri lokal, meningkatkan lapangan kerja, dan meminimalisir ketergantungan pada impor. (rpi)
Load more