Jakarta, tvOnenews.com - bank bjb terus memperkuat dukungannya terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta ultra mikro, khususnya di wilayah Jawa Barat dan Banten.
Salah satu upayanya adalah menjalin kolaborasi dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera).
Program ini berfokus pada pembiayaan dan pemberdayaan perempuan prasejahtera yang menjalankan usaha ultra mikro.
Corporate Secretary Widi Hartoto menjelaskan, bank bjb berkomitmen untuk membantu mereka agar bisa mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.
"Peran bank bjb dalam mendukung sektor ultra mikro menjadi semakin penting. Hingga 30 Juni 2024, total penyaluran kredit untuk PNM Mekaar di Jawa Barat dan Banten mencapai Rp5,30 triliun," tulis Widi Hartoto dalam keterangan resmi, Rabu (18/9/2024).
Dari total outstanding Mekaar nasional sebesar Rp43,75 triliun, sekitar Rp10,14 triliun atau 23,17% berasal dari wilayah Jawa Barat dan Banten. Ini menunjukkan komitmen besar bank bjb dalam mendukung pelaku usaha mikro di wilayah tersebut.
Program PNM Mekaar, yang diluncurkan pada 2015, bertujuan memberdayakan perempuan prasejahtera melalui layanan pinjaman modal tanpa agunan fisik, yang diberikan secara berkelompok. Dalam program ini, nasabah mendapatkan tiga jenis modal, yaitu modal finansial, intelektual, dan sosial.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh nasabah PNM Mekaar. Pertama, program ini ditujukan bagi perempuan dari keluarga prasejahtera dengan pendapatan per kapita maksimal USD 1,99 per hari atau sekitar Rp800 ribu per bulan. Keluarga tersebut juga harus memenuhi kriteria "Cashpoor Index House," yang berarti mereka termasuk dalam kategori rumah tangga berpenghasilan rendah.
Kedua, pembiayaan PNM Mekaar tidak mensyaratkan adanya agunan fisik. Sistem pembiayaan ini menggunakan skema tanggung renteng, di mana setiap anggota kelompok saling bertanggung jawab atas pembayaran pinjaman. Hal ini bertujuan memperkuat solidaritas dan tanggung jawab bersama antar anggota kelompok.
Ketiga, program ini juga mengharuskan adanya pertemuan kelompok mingguan (PKM) yang wajib dihadiri oleh nasabah. Pertemuan ini digunakan untuk membayar angsuran pinjaman dan memberikan pelatihan serta pendampingan usaha.
Setiap kelompok terdiri dari 2 hingga 6 subkelompok, dengan setiap subkelompok beranggotakan 10-30 orang. Kelompok dipimpin oleh seorang ketua yang bertugas mengoordinasi anggota kelompoknya.
PNM tidak hanya memastikan kelancaran pembayaran angsuran, tetapi juga menciptakan ekosistem di mana para pelaku usaha bisa belajar dan mendapatkan dukungan sosial. Program ini dirancang agar perempuan pelaku usaha ultra mikro dapat berkembang bersama.
Sejak program ini diluncurkan, PNM Mekaar terus berkembang dan telah menjangkau 15,2 juta nasabah hingga 30 Juni 2024. Program ini juga mulai mengadopsi sistem syariah di berbagai wilayah seperti Aceh, Padang, dan Nusa Tenggara Barat, dengan 73 % pembiayaannya berbasis syariah.
bank bjb juga menjadi salah satu kreditur utama PNM sejak 2021, dengan kontribusi signifikan dalam penyaluran pembiayaan di wilayah Jawa Barat dan Banten.
Selain dukungan finansial, bank bjb mendukung kegiatan edukasi melalui Pertemuan Kelompok Mingguan, yang membantu meningkatkan literasi keuangan nasabah dan melindungi mereka dari risiko pinjaman online ilegal.
"Ke depan, bank bjb berencana memperluas dukungannya terhadap PNM Mekaar, menjangkau lebih banyak daerah, dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan dampak yang lebih luas bagi UMKM ultra mikro," tutup Widi Hartoto.
Dengan program ini, bank bjb menunjukkan komitmennya dalam mendukung UMKM dan ultra mikro, khususnya di Jawa Barat dan Banten, agar bisa terus berkembang dan berkontribusi dalam peningkatan ekonomi lokal.
Langkah ini juga menjadi bagian penting dari upaya memperkuat ekonomi nasional melalui pemberdayaan perempuan prasejahtera. (rpi)
Load more