Perry menekankan, penerbitan SRBI telah berhasil menarik lebih banyak portofolio asing ke dalam negeri dan menguatkan nilai tukar rupiah.
Kepemilikan nonresiden dalam SRBI saat ini mencapai Rp246,08 triliun, atau sekitar 26,79% dari total outstanding.
Sejak implementasi Primary Dealer (PD) pada Mei 2024, transaksi SRBI di pasar sekunder dan repurchase agreement (repo) antar pelaku pasar semakin aktif.
Hal ini turut meningkatkan efektivitas instrumen moneter dalam menjaga stabilitas rupiah dan mengendalikan inflasi.
Selain SRBI, Bank Indonesia juga menerbitkan Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valuta Asing Bank Indonesia (SUVBI), yang masing-masing berhasil mencatat penjualan sebesar 2,95 miliar dolar AS dan 280 juta dolar AS.
Untuk itu, BI bakal terus mengembangkan berbagai instrumen pro-market, baik dari segi volume maupun imbal hasil, dengan dukungan fundamental ekonomi domestik yang solid.
Upaya ini dimaksudkan untuk memastikan aliran portofolio asing ke pasar keuangan domestik tetap berlanjut.
Load more