Jakarta, tvOnenews.com - Pascapenurunan tingkat suku bunga acuan BI-rates, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesa (BEI) mulai tertahan. Sentimen positif dari pelonggaran moneter tampaknya telah diantisipasi pelaku pasar dalam reli indeks yang terjadi dalam sebulan terakhir.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Tasrul Tanar memperkirakan penguatan IHSG mulai terbatas, apalagi setelah perdagangan Rabu (18/9/2024) sempat terkoreksi tipis 0,03 persen. Pada perdagangan Kamis (19/9/2024), IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 7.817 - 7.886 dengan level kritis di 7.700.
“Pada periode weekly, indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan William%R optimized naik terbatas dan rawan koreksi dengan sebaran volume terbanyak dari sisi demand dan sisi supply berada di sekitar level indeks saat ini,” katanya dalam laporannya.
Di tengah sentimen positif pascapenurunan BI-rate, tiga saham yang menjadi rekomendasi untuk investoar adalah saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT PP Tbk (PTPP)>
Saham CTRA yang terakhir menguat ke Rp1.315 direkomndasikan beli dengan target harga Rp1.380. Saham ini diperkirakan bergerak di kisaran Rp1.300 - Rp1.340 dengan cut loss level di Rp1.270.
Selanjutnya saham ELSA yang pada perdagangan kemarin ditutup di level Rp480 direkomendasikan beli dengan target harga Rp505. Saham ELSA diperkirakan bergerak di kisaran Rp475 - Rp490, dengan level cut loss di Rp460.
Terakhir saham PTPP yang terakhir diperdagangkan di Rp454 direkomendasikan beli dengan target harga Rp515. Saham PTPP diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp446 - Rp479 dengan level cut loss di Rp444.
Suku Bunga Turun
Pascapenurunan suku bunga acuan BI-rate, IHSG ternyata tidak terlalu merespons positif, dan ditutup melemah 0,03 persen ke level 7.829 pada perdagangan Rabu. Sektor Energi dan Teknologi menjadi pemberat indeks dengan saham-saham seperti BREN, ADRO dan GOTO.
Padahal investor asing masih terus melakukan pembelian dengan net buy (beli bersih) sebesar Rp931 miliar dengan porsi terbesar pada saham ASII, BBCA, dan BNI.
Sementara pasar saham Amerika Serikat juga bergerak melemah pada hari Rabu setelah Federal Reserve menurunkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin. Indeks Dow Jones turun 0,25 persen, S&P 500 turun 0,29 persen dan Nasdaq turun 0,31 persen.
Para pengambil kebijakan bank sentral di AS ternyata memilih penurunan suku bunga secara agresif, karena fokusnya beralih ke pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja setelah kampanye bertahun-tahun untuk melawan inflasi. (hsb)
Load more