Indonesia memiliki keunggulan dalam produksi rumput laut, terutama spesies Eucheuma Cottonii yang digunakan sebagai bahan baku karagenan.
Saat ini, Indonesia juga sedang memperbaiki produktivitas dan kualitas rumput laut melalui program modeling.
Rusia sendiri mengimpor sekitar 6,6% rumput laut dari Indonesia untuk karagenan, dengan volume 471 ton.
Selain itu, Indonesia juga mengekspor agar-agar ke Rusia sebanyak 31 ton dengan nilai US$509 ribu, atau sekitar 3,6% dari total impor agar-agar Rusia.
“Masih banyak peluang untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor, terutama dengan memperkuat industri pengolahan rumput laut dalam negeri dan mengembangkan produk-produk dengan nilai tambah,” tambahnya.
Selain membahas perdagangan perikanan, pertemuan Menteri Trenggono dengan Wakil PM Rusia juga membicarakan pelaksanaan program Ekonomi Biru di Indonesia.
Trenggono turut mengajak pelaku usaha Rusia untuk berinvestasi di sektor hilir perikanan Indonesia, serta menyelesaikan kesepakatan Mutual Recognition Arrangement (MRA) antara KKP dan otoritas Rusia terkait jaminan kualitas, keamanan, dan kesehatan produk perikanan impor dan ekspor. (rpi)
Load more