Di lain pihak, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri selaku Ketua IKAL Strategis Center, menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan energi dan amanat konstitusi.
"Minyak dan gas sebagai sumber daya strategis harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara, sesuai dengan amanat UUD 1945. Kami berharap kerja sama ini bisa memperkuat pelaksanaan kebijakan energi yang sejalan dengan semangat membangun bangsa ke depan," ungkapnya.
Dengan visi yang sama dalam memperjuangkan kedaulatan energi, FSPPB dan ISC berharap kerja sama ini bisa menjadi pijakan dalam merancang strategi energi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Kedua pihak optimis bahwa kolaborasi ini bisa menjadi panduan bagi para pengambil kebijakan di Indonesia agar pengelolaan energi lebih efisien dan tetap pro-rakyat.
Kerja sama ini menjadi fondasi penting untuk membangun masa depan energi nasional yang lebih mandiri.
Load more