Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, mengungkapkan bahwa pembangunan smelter atau pabrik peleburan Freeport di Gresik, Jawa Timur, memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Smelter ini diharapkan dapat menyediakan tembaga yang dibutuhkan untuk industri electric vehicle (EV) serta mendukung transisi energi yang sedang berlangsung di tanah air. Menurut Tony, proyek ini sejalan dengan kebijakan hilirisasi yang digagas oleh Presiden Joko Widodo.
Tony menjelaskan bahwa pembangunan smelter di Gresik adalah bentuk komitmen PTFI terhadap izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang diperoleh pada 2018. Smelter ini merupakan yang kedua di Gresik setelah smelter pertama, PT Smelting.
“Ini adalah smelter single line terbesar di dunia, dan kami bangga bisa menyelesaikannya tepat waktu dengan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah,” ujar Tony saat peresmian produksi smelter PTFI Gresik dikutip YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/4/2024).
Lebih lanjut, Tony menekankan bahwa smelter ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas produksi tembaga untuk kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk mendukung proyek energi terbarukan di masa depan.
"Katoda tembaga dari smelter ini sangat dibutuhkan untuk pengembangan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sebesar 200 gigawatt, PLT Bayu 600 gigawatt, dan PLT Hydro 800 gigawatt setiap tahunnya," jelas Tony.
Konsentrat tembaga yang diproses di smelter Gresik berasal dari tambang Freeport di Papua.
Load more