Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengumumkan bahwa lima perusahaan asing telah menanamkan modal mereka di Ibu Kota Negara (IKN) dengan total investasi sebesar 165 juta dolar AS, atau sekitar Rp2,51 triliun.
Salah satu yang menonjol adalah Sembcorp Utilities PTe Ltd asal Singapura, yang mengalokasikan 65 juta dolar AS untuk membangun panel surya berkapasitas 50 megawatt.
Rosan menjelaskan bahwa sisa dana 100 juta dolar AS berasal dari berbagai perusahaan lain yang juga tertarik berinvestasi di IKN.
Selain sektor energi, ada juga minat yang besar dari sektor pendidikan. Raffles Education Limited dari Singapura berencana untuk berinvestasi di IKN, disusul oleh institusi pendidikan asal Australia.
Tak hanya itu, perusahaan asal Rusia akan membangun gedung mixed-use, sementara investor dari China tertarik mendirikan pusat perbelanjaan di wilayah tersebut.
“Kalau Sembcorp kurang lebih 65 juta dolar AS. Kalau yang lain-lain combining itu sekitar 100 juta dolar AS. Seratus juta dolar AS ditambah 65 juta dolar AS, ya 165 juta dolar AS,” ungkap Rosan.
Kolaborasi Investor Asing dan Potensi Energi Bersih di IKN
Rosan menekankan bahwa masuknya investasi asing ini menunjukkan potensi besar IKN dalam menarik minat investor, baik dari sektor swasta maupun BUMN.
Ia percaya bahwa kolaborasi antara kedua pihak bisa dilakukan tanpa harus bersaing satu sama lain. Potensi ekonomi Indonesia yang besar membutuhkan investasi signifikan, dan sinergi antara pemerintah, BUMN, serta investor asing sangat diperlukan.
“Asal diatur gimana, secara policy, regulasi kebijakannya, sehingga complementary. Karena apa? Perkembangan ekonomi kita gede kok. Jadi, don't worry about that (jangan khawatir),” tambahnya.
Saat ini, banyak investor yang mulai melirik investasi pada pengembangan energi bersih. Namun, proyek-proyek di Indonesia yang menerapkan energi bersih dari awal hingga akhir masih sangat sedikit.
Pemerintah terus mendorong pembangunan berbasis energi hijau sebagai langkah untuk menarik lebih banyak investasi berkelanjutan.
“Jadi, itu yang kita ingin dorong dan juga bagaimana kita memikirkan investasi yang masuk ke Indonesia ini bisa carbon neutral,” jelas Rosan.
Investasi asing di IKN yang terus bertambah menandakan bahwa Indonesia mulai dilirik sebagai tujuan investasi strategis, terutama dalam pengembangan energi bersih dan infrastruktur modern.
Dengan kolaborasi yang tepat antara investor asing dan dalam negeri, IKN berpeluang besar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan menarik investasi hijau di masa depan. (rpi)
Load more