Menurutnya, dinamika organisasi seperti ini wajar terjadi, namun dengan komitmen kebersamaan, Kadin bisa berjalan dengan lancar dan harmonis.
“Yah yang namanya dinamisme itu biasa, tapi kan sudah dilaksanakan Munaslub kemarin. Jadi (saya) sebagai Ketua Umum (Kadin Indonesia) 2024–2029 saya wajib untuk mengakomodir berbagai macam masukan,” kata Anindya.
Anindya menjelaskan bahwa meski ada dinamika, dirinya optimis semuanya akan berjalan baik. Dengan dukungan dari beberapa ketua umum Kadin daerah seperti Aceh, NTB, Sumbar, dan Sulbar, yang mendukungnya dalam Munaslub, saat ini mereka sedang menyusun kepengurusan Kadin yang baru.
“Dan ada beberapa anggota formatur yang ada bersama saya saat ini dan kami tentu terbuka melihat kandidat-kandidat terbaik putra putri bangsa. Jadi saya melihatnya (dinamika Kadin) sebagai hal yang biasa saja, tapi memang penting bahwa dalam waktu satu bulan (kurang) sebelum 15 Oktober (2024) harus lengkap (susunan) kepengurusannya,” ungkap Anindya.
Mengenai video yang menunjukkan pertemuannya dengan Arsjad dan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, Anindya menegaskan bahwa itu adalah momen yang tidak disengaja.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari kunjungan Anindya ke sejumlah kementerian dalam rangka melaporkan hasil Munaslub.
Load more