Jakarta, tvOnenews.com - Anindya Bakrie selaku Ketua Umum Kadin Indonesia 2024–2029, mengungkapkan dirinya terbuka jika Arsjad Rasjid bersedia mendampinginya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin.
Pernyataan ini disampaikan setelah Anindya Bakrie menjadi pembicara utama di acara Dialog Kebangsaan Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad), yang berlangsung di Gedung Pusat PT. PLN (Persero) pada Sabtu (28/9/2024).
Anindya merasa kerjasama mereka berdua bisa terus berlanjut, seperti saat Munas Kadin 2021 ketika Arsjad menjadi Ketua Umum dan dirinya memegang posisi Ketua Dewan Pertimbangan.
Anindya melihat, situasi saat ini serupa dengan dinamika di Musyawarah Nasional (Munas) Kadin pada 2021. Saat itu, Anindya dan Arsjad sama-sama bersaing, tetapi akhirnya Arsjad terpilih sebagai Ketua Umum dan Anindya menjadi Ketua Dewan Pertimbangan.
Kini, setelah Munaslub pada 14 September 2024 mengamanahkan jabatan Ketua Umum kepadanya, Anindya mengaku siap jika Arsjad bersedia bergabung di Dewan Pertimbangan.
"Nah sekarang karena saya sudah diberikan amanah (pada Musyawarah Nasional Luar Biasa/ Munaslub) 14 September (2024) menjadi Ketua Umum, saya sangat terbuka apabila Pak Arsjad mendampingi saya di Dewan Pertimbangan (Kadin)," ujar Anindya Bakrie.
CEO PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) itu juga ingin merangkul semua anggota Kadin agar tetap kompak dan solid.
Menurutnya, dinamika organisasi seperti ini wajar terjadi, namun dengan komitmen kebersamaan, Kadin bisa berjalan dengan lancar dan harmonis.
“Yah yang namanya dinamisme itu biasa, tapi kan sudah dilaksanakan Munaslub kemarin. Jadi (saya) sebagai Ketua Umum (Kadin Indonesia) 2024–2029 saya wajib untuk mengakomodir berbagai macam masukan,” kata Anindya.
Anindya menjelaskan bahwa meski ada dinamika, dirinya optimis semuanya akan berjalan baik. Dengan dukungan dari beberapa ketua umum Kadin daerah seperti Aceh, NTB, Sumbar, dan Sulbar, yang mendukungnya dalam Munaslub, saat ini mereka sedang menyusun kepengurusan Kadin yang baru.
“Dan ada beberapa anggota formatur yang ada bersama saya saat ini dan kami tentu terbuka melihat kandidat-kandidat terbaik putra putri bangsa. Jadi saya melihatnya (dinamika Kadin) sebagai hal yang biasa saja, tapi memang penting bahwa dalam waktu satu bulan (kurang) sebelum 15 Oktober (2024) harus lengkap (susunan) kepengurusannya,” ungkap Anindya.
Mengenai video yang menunjukkan pertemuannya dengan Arsjad dan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, Anindya menegaskan bahwa itu adalah momen yang tidak disengaja.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari kunjungan Anindya ke sejumlah kementerian dalam rangka melaporkan hasil Munaslub.
“Bahwa itu adalah bagian dari upaya saya untuk keliling melapor kepada beberapa menteri (seperti sebelumnya) ke Kementerian Investasi, (Kementerian) Perdagangan, (Kementerian) Perindustrian, (Kementerian) ATR/BPN, (Kementerian) Kominfo dan (Kemenko) Perekonomian semuanya itu kami lanjutkan dengan mengunjungi Kementerian ESDM (Menteri Bahlil Lahadalia). Dan apalagi kebetulan di situ juga ada sahabat saya pak Arsjad,” jelas Anindya.
Dalam kesempatan yang sama, Anindya juga kembali menegaskan bahwa Munaslub yang telah digelar adalah sah.
Menurutnya, Munaslub tersebut merupakan aspirasi Kadin Provinsi dan Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin, bukan keinginan pribadi seseorang atau kelompok.
“Saya juga ingin mengajak teman-teman untuk mengetahui bahwa AD/ART kami Munaslub adalah forum atau Munas lembaga tertinggi daripada suatu organisasi. Dimana yang mengusung adalah teman-teman Kadin Provinsi dan anggota luar biasa yang biasa disebut ALB. Jadi itu bukan kemauan “A” atau “B” tapi memang itu suara dari pemegang kepentingan. Dan seperti diketahui bahwa Munaslub itu dihadiri oleh wakil pemerintah, wakil rakyat dan juga ada SC/OC-ya, (dan) mendapat izin resmi dari kepolisian,” jelas Anindya.
Dengan terbentuknya kepengurusan baru Kadin Indonesia sebelum 15 Oktober 2024, Anindya berharap bisa membawa Kadin ke arah yang lebih baik.
Bersama dengan anggota lain, ia berkomitmen untuk tetap menjaga kesolidan dan meningkatkan kinerja Kadin di masa mendatang. (rpi)
Load more