Jakarta, tvonenews.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga indeks pasar nabati jenis biodiesel pada Oktober 2024 sebesar Rp12.633 per liter.
Besaran harga tersebut dihitung berdasarkan ketentuan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 3.K/EK.05/DJE/2024 tentang HIP BBN Jenis Biodiesel yang dicampurkan ke dalam bahan bakar minyak jenis minyak solar dan besaran ongkos angkut berdasarkan ketentuan lampiran I Kepmen ESDM Nomor 153.K/EK.05/DJE/2024.
Menurut dia, perhitungan harga HIP BBN biodiesel diperoleh dari hasil harga Crude Palm Oil yang dipasarkan oleh Kantor Pemasaran Bersama (CPO KPB) rata-rata ditambah 85 dolar AS per ton dikali 870 kilogram meter kubik, ditambah dengan ongkos angkut.
"Adapun harga CPO KPB rata-rata periode 25 Agustus - 24 September 2024 sebesar Rp13.211 per kilogram. Sedangkan 85 dolar AS per ton, merupakan nilai konversi bahan baku menjadi biodiesel, dan angka 870 kilogram per meter kubik adalah faktor satuan dari kilogram ke liter," ujar Agus.
Sementara nilai kurs yang digunakan yakni rata-rata nilai tukar tengah Bank Indonesia dengan periode 25 Agustus--24 September 2024 yang sebesar Rp15.408.
Biodiesel merupakan bahan bakar nabati yang terdiri dari campuran senyawa metil ester dari rantai panjang asam lemak yang diperuntukkan sebagai bahan bakar alternatif mesin diesel.
Indonesia menggunakan minyak sawit mentah sebagai bahan baku utama biodiesel. Minyak sawit dipilih karena budidayanya sudah mapan mengingat posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar nomor dua di dunia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai bahwa Indonesia sudah sangat siap untuk mengimplementasikan penggunaan bahan bakar biodiesel B40 mulai tahun 2025. Menurutnya, saat ini Indonesia telah berhasil menjalankan program biodiesel B35, sehingga transisi menuju B40 diyakini akan berjalan lancar.
Biodiesel B40 adalah campuran 40% minyak kelapa sawit dan 60% solar, yang dirancang untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Airlangga menjelaskan bahwa tidak ada kendala dalam proses produksi B40. "Kesiapan (BBM) B40 sih sudah siap karena kita sekarang (BBM) B35," ujar Airlangga saat acara Green Initiative Conference 2024 di Jakarta, Selasa (24/9/2024).
Ia menekankan bahwa pengembangan biodiesel ini adalah bagian dari strategi pemerintah untuk mendukung transisi energi menuju sumber energi terbarukan.
Penerapan B40 nantinya akan memerlukan peningkatan penggunaan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebagai bahan bakar.
Meski begitu, Airlangga memastikan bahwa pasokan CPO di dalam negeri akan cukup untuk memenuhi kebutuhan B40.
"Cukup, (CPO) cukup. Sekarang kan (sudah biodiesel) B35," tambahnya.(nba)
Load more