Jakarta, tvonenews.com - Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat, menyebut 15 dari 30 produsen halal anggota Organization of Islamic Cooperation (OIC) atau Organisasi Konferensi Islam (OKI), berasal dari Indonesia.
Selain dari sektor manufaktur, kata dia, pariwisata Indonesia juga menduduki peringkat pertama dalam Global Muslim Travel Index pada 2023 dan 2024.
Selain itu, Indonesia juga tercatat sebagai peringkat ketiga dalam State of the Global Islamic Economy Report 2023.
Menurutnya, hal tersebut merupakan pencapaian yang amat baik mengingat pada tahun-tahun sebelumnya Indonesia bahkan tidak masuk dalam peringkat 10 besar.
“Alhamdulillah Indonesia mampu memperbaiki ranking-nya di tingkat global dalam 5 atau 6 tahun belakangan. Dulu sekitar 6 tahun belakangan masih di luar 10 besar, sekarang Alhamdulillah kita sudah berada di posisi ketiga,” kata Sutan.
Ia menuturkan bahwa nilai ekonomi dan keuangan syariah di tingkat global terus tumbuh dengan total konsumsi masyarakat muslim global untuk produk halal tercatat sekitar Rp2,29 triliun dolar AS atau sekitar Rp34.830,9 triliun.
Sementara di tingkat nasional, data Kajian Ekonomi Dan Keuangan Syariah Indonesia (KEKSI) 2023 oleh Bank Indonesia mengungkapkan bahwa pangsa pasar aktivitas usaha syariah di Indonesia mencapai 46,71 persen dari PDB atau Rp9.826,8 triliun.
Sutan mengatakan bahwa sektor halal value chain (HVC) juga tumbuh sebesar 3,9 persen dan berkontribusi hampir 23 persen terhadap perekonomian nasional pada 2023. Capaian ini ditopang oleh berbagai sektor unggulan, yaitu pertanian, makanan dan minuman, pariwisata, serta fesyen.
Sedangkan kontribusi pembiayaan syariah bagi UMKM mencapai Rp161,03 triliun per Maret 2024, atau 81,66 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) serta hampir 60 persen dari target Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024.
Ia pun berharap dengan adanya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, nilai transaksi ekonomi syariah serta tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah dapat semakin meningkat.(ant/nba)
Load more