Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menilai jumlah pesawat yang ideal untuk beroperasi di Indonesia harus lebih dari 800 unit. Jumlah itu dihitung dari angka permintaan penggunanya.
Sementara Kemenhub mencatat jumlah pesawat di Indonesia yang saat ini aktif beroperasi hanya 450 hingga 500 unit.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyebut ketidakseimbangan antara suplai dan permintaan itu masih menjadi masalah saat ini. Jumlah pesawat yang tersedia masih belum cukup untuk memenuhi lonjakan permintaan ini.
Menurutnya, hal itu berimbas pada tingginya harga tiket penerbangan.
"Dan ini juga yang menyebabkan suplai dan demand-nya juga tidak imbang, demand yang sangat tinggi itu hanya bisa dicukupi oleh pesawat yang ada," kata dia, dikutip dari Antara, Kamis (3/10/2024).
Meski begitu, Adita mengaku bahwa Pemerintah telah menetapkan koridor tarif batas atas dan tarif batas bawah untuk menjaga kestabilan harga tiket, namun maskapai diperbolehkan untuk menetapkan harga di batas atas sesuai dengan mekanisme pasar.
Meskipun demikian, kata Adita, Pemerintah terus memantau harga tiket agar tetap dalam koridor yang telah ditetapkan.
Apalagi, di beberapa periode tertentu, seperti musim mudik atau liburan Natal dan Tahun Baru, peningkatan permintaan perjalanan udara diprediksi akan terjadi. Kenaikan harga tiket di masa-masa tersebut dianggap wajar selama masih berada dalam batasan yang telah ditentukan.
Meskipun demikian, pemerintah tetap waspada terhadap kemungkinan pelanggaran yang dilakukan oleh maskapai penerbangan terkait harga tiket.
Ia menegaskan, apabila terdapat pelanggaran tarif yang melebihi batas yang telah ditentukan, pemerintah akan menerapkan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
"Selama masih dalam koridor, Pemerintah tentu tidak bisa melakukan tindakan terhadap hal tersebut, tetapi kita tetap pantau kalau ada pelanggaran tentu akan ada sanksi yang akan diterapkan," tegas Adita.
Masih kata Adita Irawati, jumlah armada pesawat di Indonesia mulai menunjukkan pemulihan setelah sempat mengalami penurunan drastis akibat pandemi COVID-19.
Adita mengatakan pandemi telah memberikan dampak signifikan terhadap industri penerbangan di Indonesia, termasuk jumlah armada yang beroperasi.
"Itu memang jumlah armada menurun drastis, sempat jatuh, (armada) hanya di sekitar 40 persen dibandingkan sebelum pandemi COVID-19, tetapi sekarang sudah mulai agak pulih meskipun belum mencapai titik imbangnya seperti sebelum pandemi," kata Adita.
Dia mengungkapkan bahwa sebelum pandemi, jumlah armada pesawat di Indonesia sudah mencapai sekitar 800 unit. Namun, selama pandemi, jumlah tersebut menurun drastis hingga mencapai 60 persen. (vsf)
Load more