Peluang emas di sektor haji dan umrah ini mencakup berbagai sektor seperti penerbangan, akomodasi, transportasi, hingga katering.
Indonesia sendiri adalah negara dengan kuota haji terbesar, dengan 221 ribu jamaah pada 2024, dan jumlah tersebut diproyeksikan meningkat hingga 3,3 juta jamaah pada 2030.
Selain sektor haji dan umrah, Sri Mulyani juga menyoroti peluang untuk menarik investasi asing, terutama dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Islamic Development Bank (IsDB).
Investasi ini bisa datang melalui skema blended finance dan kegiatan filantropi.
“Saya berharap Kementerian Keuangan, KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah), dan seluruh kementerian lembaga terus meningkatkan upaya untuk membangun blended finance yang tangguh dan kompetitif,” jelasnya.
Dalam hal filantropi, Sri Mulyani juga melaporkan bahwa penghimpunan dana sosial syariah, seperti zakat, infak, dan sedekah, mengalami peningkatan yang signifikan.
Pada 2023, total zakat, infak, dan sedekah yang terhimpun mencapai Rp32,3 triliun, sedangkan wakaf uang mencapai Rp2,56 triliun hingga triwulan III 2024.
Load more