Jakarta, tvOnenews.com - Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bisa memastikan bahwa penggunaan bahan bakar minyak (BBM) rendah sulfur bisa menekan emisi untuk menjaga kualitas udara tidak terus-terusan memburuk.
Sulfur sendiri adalah unsur kimia non-logam poliatomik yang diidentifikasi sebagai huruf S dengan nomor atom 16. BBM ini diluncurkan secara resmi di Indonesia pada 17 Agustus 2024 lalu, tepat pada Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79.
"BBM rendah sulfur adalah sebuah kebutuhan. Karena kita semua tahu kualitas udara kita saat ini kurang bagus dan salah satu penyebabnya adalah BBM kita yang mengandung sulfur yang tinggi," kata Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (Biro Klik) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Cahyono Adi dalam keterangan di Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Lebih lanjut Agus menyampaikan bahwa sektor transportasi kini memegang kunci penting untuk menurunkan emisi., Berbagai macam upaya dilakukan pemerintah agar dampak buruk perubahan iklim tidak terus terjadi dan bertambah parah.
Langkah ini juga dilakukan sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mewujudkan net zero emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang.
"Mengingat penggunaan bahan bakar minyak dengan sulfur tinggi menjadi salah satu penyumbang emisi, maka mengganti dengan BBM yang rendah sulfur menjadi sebuah keharusan agar kualitas udara tidak bertambah buruk," ujarnya.
Agus juga menambahkan, untuk pelaksanaannya Pemerintah telah membuat peta jalan (road map) pelaksana pendistribusian BBM rendah sulfut tersebut, yang tentunya menjadi rujukan dalam pelaksanaannya.
"Road map pemanfaatan BBM rendah sulfur sudah tersedia, tentunya pelaksanaannya akan mengikuti road map tersebut," ujar Agus.
Tidak hanya itu, Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi emisi agar dapat menjaga kenaikan suhu global dengan menaikan Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) dari target pengurangan emisi karbon menjadi 32 persen (912 juta ton CO2) pada tahun 2030 dari sebelumnya 29 persen atau setara 835 juta ton CO2.
Penggunaan BBM sulfur rendah adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi emisi yang menjadi pemicu utama naiknya suhu pemanasan global tersebut.
Pada peta jalan yang sudah ada, pendistribusian BBM sulfur rendah jenis minyak solar tahp awal akan didistribusikan di Jakarta, Cikampek dan Balongan.,
Kemudian, akan dilanjutkan pada periode berikutnya di Nusa Tenggara, Kalimantan, dan dilanjutkan ke Sulawesi, Papua dan Maluku.
Pendistribusian jenis bensin bersulfur rendah tahap awal kjuga akan didistribusikan di daerah Sumatera bagian utara (Sumbagut), dilanjutkan ke Sumatera bagian selatan sebagian, kemudian Banten dan Jawa Tengah bagian utara dilanjutkan kemudian pendistribusian di Kalimantan Barat.(ant/nsp)
Load more