Jakarta, tvOnenews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus aktif mendorong literasi keuangan, terutama bagi generasi muda dalam dunia investasi.
Provinsi Jawa Barat disebut sebagai daerah dengan jumlah investor muda terbesar di Indonesia dan mendominasi pasar investasi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi.
Oleh karena itu, OJK mendorong agar anak lebih paham tentang produk dan layanan keuangan, termasuk investasi.
Tujuannya adalah agar anak muda bisa lebih bijak dalam memilih produk keuangan dan menghindari investasi yang berisiko.
“Banyak yang tergoda oleh tawaran yang menggiurkan, tanpa menyadari bahwa investasi tersebut tidak memiliki legalitas yang jelas dan terdaftar pada regulator terkait,” ujar Inarno Djajadi, dikutip dari Antara, Sabtu (5/10/2024).
Inarno juga mendorong mahasiswa untuk lebih memahami berbagai produk jasa keuangan yang kini semakin mudah diakses.
Ia mengingatkan pentingnya perencanaan keuangan yang matang sebagai bekal masa depan.
Inarno menyampaikan hal tersebut dalam acara OJK Mengajar di Universitas Kuningan (UNIKU), Cirebon, yang diadakan Jumat kemarin.
Acara tersebut bertema "Cerdas Investasi Bagi Generasi Muda" dan merupakan bagian dari peringatan ulang tahun ke-13 OJK serta Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024.
Dalam acara tersebut, Inarno mengimbau para mahasiswa dan akademisi untuk selalu memegang prinsip "2L", yakni Legal dan Logis, sebelum berinvestasi.
Mahasiswa diharapkan memahami karakteristik produk keuangan, mulai dari manfaat dan risiko hingga teknis transaksi dan mekanisme pengaduan.
Dia juga memperingatkan agar tidak tergoda oleh investasi ilegal yang menawarkan imbal hasil tinggi namun berisiko merugikan.
Investasi semacam ini kerap kali tidak memiliki dasar hukum yang jelas, dan bisa membuat konsumen terjebak dalam kerugian.
Selain itu, Inarno juga mendorong kampus-kampus untuk lebih giat meningkatkan literasi keuangan di kalangan mahasiswa, agar masyarakat lebih bijaksana dalam membuat keputusan investasi.
Menurutnya, penting bagi semua pihak untuk memahami risiko investasi dan memilih produk yang tepat.
Di sisi lain, Jawa Barat mencatatkan jumlah investor pasar modal tertinggi secara nasional selama tiga tahun berturut-turut.
Hingga September 2024, tercatat 2,8 juta investor berasal dari Jawa Barat, atau sekitar 20% dari total 13,9 juta Single Investor Identification (SID) di seluruh Indonesia.
Upaya OJK untuk meningkatkan literasi keuangan, terutama di kalangan generasi muda, menjadi langkah penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dalam berinvestasi. (rpi)
Load more