Dari beberapa literatur, kegiatan ini dinilai penting untuk mendukung perekonomian masyarakat, terutama di sektor kosmetika, yang saat ini mengalami peningkatan permintaan global terhadap produk berbasis bahan alami.
Dilanjut oleh Pamungkas, penelitian bioprospeksi terkait keong darat masih terbatas di Indonesia.
Padahal, negara ini memiliki kekayaan biodiversitas luar biasa, termasuk keong darat yang berpotensi menjadi komoditas bernilai tinggi.
Beberapa jenis keong darat di Indonesia, ungkap dia, seperti yang ditemukan di pegunungan Menoreh, Yogyakarta, menunjukkan potensi untuk dikembangkan lebih lanjut, di antaranya seperti spesies Hemiplecta humphreysiana dan Amphydromus palaceus.
"Lendir H. humphreysiana teridentifikasi mengandung 32 senyawa dari dua jenis pelarut (methanol dan dichloromethane), 19 senyawa terduga, dan 13 senyawa terkonfirmasi," tuturnya.
Pamungkas menilai riset bioprospeksi menggunakan sumber daya hayati sebagai aset dan keistimewaan perlu diungkap manfaatnya, sehingga, memiliki nilai ekonomi.
Ia menegaskan, eksploitasi sumber daya alam jika tanpa konsep berkelanjutan dapat mengakibatkan kepunahan spesies dan kerusakan ekosistem.
Load more