Jakarta, tvonenews.com - Program makan bergizi gratis akan diberikan dua kali dalam sehari yakni pada pagi dan siang hari. Hal itu diungkapkan adik Prabowo sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo.
"Di sini saya mau luruskan, ada sebagian masyarakat merasa ini makan siang gratis. Ini bukan makan siang gratis, ini makan gratis dua kali sehari, pagi dan siang," kata Hashim, dikutip Selasa (8/10/2024).
Dia menjelaskan, apabila program makan bergizi gratis ini hanya diberikan untuk sarapan saja, maka hal itu dinilai tidak akan cukup menunjang gizi para anak bangsa dan ibu rumah tangga yang menjadi sasaran dari program tersebut.
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mencatat, sebanyak 41 persen siswa di Indonesia berada dalam kondisi lapar saat mereka belajar di sekolah.
"Mereka lapar kenapa? Karena orang tuanya tidak mampu untuk menyediakan sarapan pagi. Mereka masuk sekolah, lapar, perut kosong. Kita sekarang bisa mengerti, kenapa ranking-ranking kita akan hal pendidikan sangat buruk," ujarnya.
Hal ini diakui Hashim sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional di Tanah Air. Supaya pendidikan di Indonesia tidak tertinggal jauh dengan negara-negara lainnya di dunia, seperti misalnya di Finlandia, Korea Selatan, Selandia Baru, atau bahkan negara tetangga seperti Malaysia.
"Indonesia konsisten termasuk yang paling buruk di dunia. Kita (peringkat) 63 dari 70 (negara), selalu tidak bergeser," kata Hashim.
Karenanya, Hashim memastikan bahwa pemerintah Prabowo telah berencana untuk mengalokasikan anggaran mencapai Rp 71 triliun, untuk program makan bergizi gratis di tahun 2025 mendatang. Anggaran itu pun dimasukkan ke anggaran pendidikan dalam APBN 2025, yang dianggarkan sebesar Rp 722,6 triliun.
"Awalnya rencana dari program ini hanya akan diberikan kepada anak sekolah. Tapi dalam persiapannya, program MBG ini akan diperluas dengan menyasar anak di rumah dan ibu rumah tangga. Diharapkan hal ini juga dapat membantu mengatasi masalah kekurangan gizi anak Indonesia," ujarnya.(nba)
Load more