Jakarta, tvonenews.com - Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita mengungkap pengalamannya saat menjadi Menteri Perdagangan periode 2016-2019 era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, mendapat kepercayaan sebagai pembantu presiden merupakan penghargaan yang luar biasa.
Namun di saat yang sama ada tanggung jawab dan kerja keras yang tak kalah besar. Ia merasa harus bekerja lebih baik karena melihat kinerja Jokowi terutama jika menyangkut hajat orang banyak
"Tidak ada waktu istirahat sedikit pun. Mengapa? Karena atasannya Jokowi yang bekerja tak kenal waktu, sangat detai dan menguasai persoalan, apalagi urusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak," ujarnya.
Enggar lalu menceritakan bagaimana harga bahan pokok melambung tinggi saat ia menjabat. Karena seringnya terjadi lonjakan harga bahan pokok, hal tersebut mulai dianggap normal. Padahal, lanjut dia, persoalan tersebut memberatkan masyarakat.
"Pada saat memulai menjabat menteri perdagangan, gejolak harga bahan pokok adalah headline media sehari-hari. Apalagi menjelang ramadhan dan lebaran. Saking seringnya, lonjakan harga dianggap normal, padahal itu sangat memberatkan masyarakat," ujarnya.
Mengatasi hal tersebut, lanjut Enggar, Jokowi pun segera mengadakan rapat terbatas (ratas). Presiden memberi perintah bahwa harga bahan pokok harus tersedia sampai seluruh pelosok Indonesia dan harga harus turun apapun caranya.
"Saat itulah bapak presiden memberi perintah yang sangat jelas, baik dipanggil sendiri (ke istana) atau ditelpon, yaitu bahan pokok teutama beras, daging, gula, minyak goreng harus tersedia sampai seluruh pelosok Tanah Air dan harga harus turun apapun caranya," terang Enggar.
Kebijakan itupun membuahkan hasil. Ia menyebut, tiga tahun berturut-turut harga dan ketersediaan bahan pokok teratasi.
"Harga dan ketersediaan bahan pokok teratasi. Bukan karena mendag, tapi karena ketegasan presiden. Beliau baru lega kalau rakyat terutama ibu-ibu bisa tersenyum bahagia, " tuturnya.(nba)
Load more