Tes tersebut disesuaikan dengan cabang olahraga yang diminati atlet, untuk mengetahui standar performa yang harus dicapai.
"Sehingga dapat diketahui benchmark atau patokan performa yang perlu dicapai, baik di tingkat Asia maupun dunia,” jelas Surono.
Atlet yang lolos seleksi kemudian menjalani pelatihan intensif di Pusat Latihan Nasional Paralimpik (NPCI) di Surakarta, yang dilengkapi fasilitas sport center ramah disabilitas.
Surono menegaskan bahwa Surakarta dipilih sebagai lokasi pusat pelatihan sekaligus lokasi Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 karena memiliki sarana dan prasarana terbaik untuk atlet penyandang disabilitas.
"Surakarta dipilih karena telah terbukti menjadi lokasi pembinaan terbaik dengan sarana dan prasarana yang mendukung serta ramah difabel," katanya.
Untuk para atlet yang berpotensi besar, pelatihan akan lebih ditingkatkan guna mempersiapkan mereka menghadapi kompetisi internasional seperti Paralympic Games 2028.
Surono juga menekankan pentingnya fasilitas yang ramah difabel, termasuk dalam penyelenggaraan Peparnas 2024 yang dipindahkan dari Sumatera Utara ke Solo karena alasan ketersediaan sarana yang lebih baik.
Load more