3. Dr. Permana Agung Dradjattun, M.Sc.
Permana Agung boleh dibilang lebih senior dari dua kandidat sebelumnya. Tokoh kelahiran Lombok, 27 Oktober 1952 itu pernah menjabat sebagai Dirjen Bea dan Cukai pada 1998-2002 silam.
Di bawah kepemimpinannya, Ditjen Bea dan Cukai mengalami berbagai reformasi untuk meningkatkan efisiensi dan pengawasan dalam sektor kepabeanan.
Selain itu, Permana Agung juga sempat menjadi Dirjen Kekayaan Negara yang mengelola dan memantau kekayaan negara serta aset-aset yang dimiliki pemerintah. Lulusan University of Notre Dame (AS) itu juga pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan yang berperan dalam pengawasan dan evaluasi internal terhadap kebijakan keuangan di lingkungan Kementerian Keuangan.
Ia pernah menjadi Staf Ahli Menkeu Bidang Hubungan Internasional dan Kerjasama Ekonomi sampai pada tahun 2012). Saat itu, ia bertugas menangani kerjasama ekonomi internasional serta hubungan bilateral yang penting untuk keuangan negara.
Setelahnya, hingga saat ini, Pramono diketahui menjadi Komisaris Independen Sampoerna Agro, salah satu perusahaan agribisnis terbesar di Indonesia.
Meski pengalamannya panjang dan cukup cemerlang, Permana Agung memiliki usia yang tidak muda lagi. Terlebih mengingat posisinya sekarang, ia dikhawatirkan memiliki conflict of interest dengan perusahaan rokok karena ia adalah komisaris salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
Load more