Jakarta, tvOnenews.com - Ditunjuk menjadi Ketua Delegasi ASEAN Business and Investment Summit, Ketua Umum Kadin Indonesia (Kamar Dagang dan Industri) Anindya Bakrie berkesempatan bertemu dengan sejumlah pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau.
Pertemuan yang dimulai dengan jabat tangan dan saling sapa antara Justin Trudeau dan Anindya Bakrie tersebut, terjadi di sela rangkaian acara Asean Summit yang digelar di Vientiane, Laos, Jumat (11/10/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Justin Trudeau menyampaikan komitmen Kanada untuk melanjutkan kerja sama bidang ekonomi dengan Indonesia di masa pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
Anindya Bakrie menyampaikan dalam pertemuan singkat tersebut, bahwa keduanya akan melanjutkan perbincangan lebih lanjut pada pertemuan forum APEC di Lima, Peru pada November 2024 mendatang.
Meski bukan merupakan anggota ASEAN, Kanada telah menjalin kerja sama yang erat dengan negara - negara ASEAN. Bahkan, kehadiran Justin Trudeau di Laos kali ini merupakan yang ketiga kalinya untuk Perdana Menteri Kanada tersebut di ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) atau Asean Summit.
Enam Prioritas
Anindya Bakrie yang hadir mewakili Indonesia sebagai Ketua APEC Business Advisory Council (BAC) sekaligus sebagai Ketua ASEAN BAC, sebelumnya menjadi keynote speaker dalam ASEAN Business and Investment Summit (BIS) 2024 di Landmark Mekong Riverside, Vientiane, Laos, Kamis (10/10/2024).
“Pak Mendag memberikan penugasan (kepada saya) ke Laos mewakili Indonesia karena selain agar lancar acaranya, juga sebagai road (perjalanan) menuju APEC di Peru pertengahan November (10-16 November 2024), sampai G20 di Rio De Janeiro (18-19 November 2024). Rangkaian acara yang sangat manis, di mana Indonesia menjadi pemimpin, baik di ASEAN maupun di Global South,” kata Anindya Bakrie.
Dalam pidatonya, dia menekankan enam prioritas ASEAN dalam menghadapi multi-krisis global dengan target pertumbuhan ekonomi ASEAN. Keenam prioritas tersebut adalah transformasi digital untuk pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), pembangunan berkelanjutan melalui akses energi bersih yang merata, serta ketahanan layanan kesehatan dengan menciptakan pasar layanan kesehatan ASEAN yang terpadu.
Selain itu, juga untuk memperkuat ketahanan pangan melalui pertanian yang berkelanjutan, memfasilitasi perdagangan dan investasi dengan mengurangi faktor hambatan, serta meningkatkan konektivitas antar-negara ASEAN dengan posisi Laos sebagai pusat regional yang vital bagi pertumbuhan ekonomi ASEAN.
Anindya Bakrie menambahkan, ekonomi negara ASEAN selama tahun 2010-2022 bertahan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi per tahunnya sebesar 4,4 persen, dengan Singapura dan Indonesia mendapatkan aliran dana FDI (Investasi Langsung Asing) yang paling besar.
Kaukus ASEAN
Dalam paparannya, Anindya Bakrie juga menjelaskan untuk memperkuat peran ASEAN dalam ekonomi global, Indonesia berinisiatif memegang kepemimpinan pertama apa yang disebut dengan Kaukus ASEAN yang diinisiasi saat pertemuan APEC BAC di San Francisco, AS, tahun lalu.
Melalui Kaukus ASEAN, menurut Anindya Bakrie, Indonesia berupaya untuk mempromosikan kerja sama, mengintegrasikan kawasan, dan menyelaraskan strategi ekonomi ASEAN dengan tren dan tantangan global saat ini.
Kaukus ASEAN berfokus pada tiga program utama yang dirancang untuk meningkatkan transaksi ekonomi antara anggota ASEAN dan APEC, yaitu rantai pasokan kendaraan listrik, pusat keunggulan karbon, dan pembayaran digital lintas batas. (hsb)
Load more