Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia baru saja membawa pulang kesepakatan bisnis senilai 10 juta dolar AS dari ajang pameran internasional Manufacturing World Osaka (MWO) yang berlangsung dari 2 hingga 4 Oktober 2024 di Jepang.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan bukti bahwa produk industri dalam negeri semakin diakui secara global.
Kesepakatan tersebut datang dari kolaborasi dengan berbagai perusahaan Jepang. Jika dirupiahkan, nilai tersebut setara dengan Rp156 miliar (asumsi kurs Rp15.600).
"Keikutsertaan Indonesia dalam pameran internasional Manufacturing World Osaka tahun ini membuahkan hasil yang sangat membanggakan. Melalui ajang tersebut, telah tercapai kesepakatan bisnis lebih dari 10 juta dolar AS dari kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Jepang,” jelas Agus Gumiwang, Jumat (11/10/2024).
Menperin menambahkan bahwa kolaborasi ini menunjukkan pengakuan dunia terhadap teknologi dan inovasi yang dimiliki oleh industri Indonesia.
Ia juga percaya bahwa kesepakatan ini tidak hanya akan membuka jalan bagi investasi yang lebih besar, tetapi juga akan mempercepat penerapan teknologi industri 4.0 di Indonesia, serta meningkatkan daya saing di kancah internasional.
“Kesepakatan ini tidak hanya menunjukkan potensi produk Indonesia, tetapi juga kepercayaan dari pihak asing terhadap kualitas dan daya saing industri nasional. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi pelaku industri untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” tambah Menperin.
Dalam ajang MWO tersebut, ada 10 perusahaan industri asal Indonesia yang turut berpartisipasi, di antaranya PT Technogis Indonesia, PT Mes Teknologi Indonesia (VMES), PT Sat Nusapersada Tbk, PT Global Sukses Solusi Tbk (RUN SYSTEM), Ragdalion Technology, Nicslab, PT Dharma Polimetal Tbk, PT Dreamaxtion Teknologi Internasional, PT Inti Karya Semesta (Wilson Fastener), dan Widya Robotic. Mereka berhasil menarik perhatian pelaku industri Jepang melalui inovasi dan teknologi yang mereka tawarkan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII), Eko Cahyanto, menegaskan bahwa partisipasi Indonesia dalam pameran tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menarik minat investor asing
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan market sounding secara ekstensif kepada calon investor, memaparkan potensi serta peluang investasi yang ada di Indonesia.
Untuk meningkatkan peluang kerja sama, para peserta pameran juga aktif mengunjungi stan perusahaan Jepang yang dinilai memiliki potensi besar sebagai calon pembeli.
“Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memahami lebih dalam mengenai kebutuhan pasar Jepang, serta tren terkini dalam industri manufaktur. Dengan pendekatan ini, diharapkan para pelaku industri Indonesia dapat lebih siap untuk memenuhi ekspektasi dan kebutuhan buyer internasional,” jelas Eko.
Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di mata internasional, tetapi juga menjadi dorongan besar bagi para pelaku industri dalam negeri untuk terus meningkatkan kualitas dan inovasi mereka. Kesepakatan bisnis ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang lebih besar di masa mendatang. (ant/rpi)
Load more