Boeing juga memberikan laporan awal tentang hasil keuangan kuartal ketiganya, kuartal yang sama saat pekerjanya mogok kerja, sebagai landasan berlakuknya kebijakan PHK. Perusahaan mencatatkan rugi mencapai US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 20 triliun, dengan rugi per saham mencapai US$ 9,97.
Kembali kata Hayes, pilihan tunggal pekerja untuk menghentikan mogok kerja jelas karena alasan ketidakinginan untuk menganggur.
"Pekerja yang mogok kerja dan tidak memiliki gaji untuk sementara waktu tidak ingin menjadi pekerja yang menganggur dan tidak memiliki gaji secara permanen," kata Hayes.
Dia bahkan menilai, pemogokan akan selesai dalam waktu seminggu saja.
"Saya memperkirakan pemogokan akan selesai dalam waktu seminggu karena para pekerja ini tidak ingin menjadi bagian dari gelombang pemutusan hubungan kerja berikutnya yang melibatkan 17.000 orang." jelas dia. (vsf)
Load more