Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Bahlil Lahadalia secara tegas menyatakan Indonesia tidak dapat mencapai kedaulatan energi apabila tidak bisa menyelesaikan isu penurunan produksi terangkut (lifting) minyak dan gas bumi.
Berdasarkan data yang dia paparkan, pada periode 1996-1997 Indonesia mampu memproduksi minyak sebesar 1,6 juta barel per hari (bph). Lalu pada tahun 2008 terjadi penurunan menjadi 800-900 ribu bph.
Bahkan penurunan produksi terus berlanjut hingga hari ini, kini berada di kisaran 600 ribu bph.
"Jadi yang terjadi di tahun 1996-1997 kita ekspor, sekarang berbalik kita impor jumlah yang sama ini kira-kira masalah negara kita. Jadi kalau enggak bisa atasi lifting, maka jangan mimpi kita menuju kedaulatan energi," jelas dia.
Maka dari itu, eks Menteri Investasi ini bernarasi bahwa meningkatkan produksi minyak perlu dilakukan berbagai upaya seperti optimalisasi produksi dengan teknologi, reaktivasi sumur menganggur dengan idle.
"Kalau enggak ada gerakan, akan turun 7-15 persen per tahun," tandas dia.
Load more