Rupiah juga terus mengalami pelemahan, tercatat turun 2,82% terhadap dolar AS hingga pertengahan Oktober 2024, terutama akibat ketegangan geopolitik yang memanas.
Meski demikian, Perry optimistis rupiah akan stabil seiring membaiknya fundamental ekonomi Indonesia.
Di sisi lain, inflasi masih terkendali, berada di kisaran target dengan inflasi IHK tercatat 1,84% pada September 2024. Neraca pembayaran pun diperkirakan lebih baik dari proyeksi sebelumnya berkat surplus transaksi modal dan finansial, serta aliran masuk modal asing yang tetap kuat.
Terkait pertumbuhan ekonomi, Perry menegaskan bahwa Indonesia masih berada di jalur target 4,7-5,5% untuk tahun ini dan diperkirakan meningkat pada 2025.
Namun, diperlukan dorongan dari sisi permintaan dan penawaran, dengan Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan serta bersinergi dengan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan lebih tinggi.
Kebijakan reformasi struktural dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran juga akan terus dioptimalkan.
Walaupun BI Rate tetap dipertahankan, Perry menyatakan bahwa Bank Indonesia masih memantau peluang penurunan suku bunga di masa mendatang, dengan tetap mempertimbangkan prospek inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi.
Load more