Tidak hanya berfungsi sebagai tempat nongkrong dan menikmati kopi, pembukaan gerai ini juga menjadi simbol kolaborasi Pegadaian dengan Kemenkomarves dalam meningkatkan inklusi keuangan, dengan cara yang unik melalui secangkir kopi khas Indonesia.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan, “Ini adalah cabang kami yang ke-43, dan tersebar di seluruh Indonesia, tentunya kami sangat bangga dapat bersinergi dengan Kemenkomarves Melalui The Gade Coffee & Gold ini, kami juga ingin mengenalkan produk-produk Pegadaian, serta tren investasi yang lebih mudah diakses oleh masyarakat, yang tentunya berkaitan erat dengan emas.”
The Gade Coffee & Gold merupakan hasil kolaborasi antara dua anak perusahaan Pegadaian, yaitu PT Pesonna Indonesia Jasa (PIJ), yang mengelola bisnis kedai kopi, dan PT Pegadaian Dua Empat (Galeri 24), yang menyediakan produk emas berupa perhiasan maupun emas batangan. Dengan konsep ini, pengunjung bisa menikmati kopi sambil bertransaksi produk Pegadaian, termasuk membeli emas.
Bagi para pecinta kopi, The Gade Coffee & Gold sudah menjadi nama yang cukup dikenal. Selain gerainya yang tersebar dari Aceh hingga Labuan Bajo, kedai ini juga sering hadir di berbagai acara nasional dan internasional seperti G20, 10th World Water Forum, serta perayaan kemerdekaan RI di Istana Negara dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Keberadaan The Gade ini menjadi kebanggaan untuk Insan Pegadaian. The Gade menyuguhkan kopi andalan gula aren bernama Van Leening, yang diambil dari sejarah nama asli lembaga Gadai pada masa penjajahan Belanda yaitu Bank Van Leening. The Gade ini luar biasa, membawa nama baik Pegadaian bahkan hingga ke event internasional,” tambah Damar.
Dengan langkah inovatif seperti pembukaan gerai The Gade Coffee & Gold, Pegadaian menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berfokus pada layanan keuangan, tetapi juga ingin memberikan pengalaman berbeda bagi masyarakat. Sinergi antara menikmati kopi dan berinvestasi menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan. (rpi)
Load more