Pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi dan investasi BIMP-EAGA menunjukkan tren positif dan wisatawan yang datang ke sub-kawasan juga mengalami kenaikan. Hal tersebut cukup menggembirakan di tengah ketidakpastian kondisi global.
“Selama kurang lebih 30 tahun kerja sama BIMP-EAGA telah berjalan, kita perlu terus melakukan terobosan-terobosan kreatif untuk memperkuat integrasi konektivitas, perdagangan, dan berbagai sektor strategis prioritas lainnya di BIMP-EAGA. Kerja sama ini telah dan terus manfaat positif bagi sub-kawasan,” ungkap Asdep Netty.
Selanjutnya, Indonesia juga mengapresiasi berbagai proyek-proyek yang telah dilakukan sepanjang tahun 2023-2024. Beberapa proyek konektivitas diantaranya yakni jalur udara Manado - Kota Kinabalu, Jakarta – Kuching, Manado – Davao, dan Bali - Kota Kinabalu.
Indonesia juga menekankan pentingnya keberlanjutan konektivitas existing, seperti jalur laut Tanjung Silopo - Lahad Datu yang dibuka tahun 2024.
“Segera inisiasi pertemuan kolaborasi antar klaster terkait untuk identifikasi isu CIQS dan masalah teknis lainnya yang selama ini menjadi salah satu hambatan perdagangan lintas batas di sub-kawasan,” pungkas Asdep Netty.
BIMP-EAGA saat ini gencar mempromosikan ekonomi biru, transisi energi bersih, serta energi terbarukan. Sebagai implementasi, telah terdapat beberapa program seperti Renewable Energy Capacity Building Program (RECAP) serta Green Cities Action Plan (GCAP) yang tersebar di berbagai kota seperti Kendari, Pontianak, Kota Kinabalu, dan General Santos City. Pelestarian konservasi laut dan maritim juga menjadi agenda penting dalam kerja sama subregional, dimana bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk penyusunan Strategi Ekonomi Biru 2030. (vsf)
Load more