Selain itu, tren naik Indeks Dolar AS didukung oleh depresiasi Euro. Saat ini, Euro terdepresiasi terhadap dolar AS usai perilisan kebijakan moneter terbaru European Central Bank (ECB) dan inflasi Eurozone. ECB diketahui memangkas suku bunga kebijakan untuk ketiga kalinya pada 2024 sebesar 25 bps menjadi 3,25 persen, sejalan dengan ekspektasi pasar.
Inflasi Eurozone kini kian menurun jadi 1,7 persen year on year (yoy) pada September 2024 dari 1,8 persen yoy. Kedua angka yang tertera meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih agresif dari ECB, serta memperlebar spread terhadap Fed Funds Rate (FFR).
Josua juga memperkirakan bahwa rupiah akan berada di rentang Rp15.450 per dolar AS hingga Rp15.550 per dolar AS pada perdagangan hari ini. (ant/nsp)
Load more