Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.760 pada Jumat (18/10/2024).
IHSG betah di teritori positif sampai penutupan perdagangan saham di zona hijau.
Frekuensi perdagangan saham di hari tersebut, tercatat sebanyak 1.295.597 kali transaksi.
Jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,71 miliar lembar senilai Rp11,51 triliun.
Terinci, sebanyak 293 saham mengalami penaikan dan 281 saham menurun, dan 225 tidak bergerak nilainya.
Berdasarkan Indeks Sektoral, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 1,36 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor infrastruktur yang naik masing- masing sebesar 1,23 persen dan 0,59 persen.
Sedangkan, lima sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 1,80 persen, diikuti oleh sektor barang energi dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing turun sebesar 0,64 persen dan 0,34 persen.
Faktor pergerakan hari ini
Dikutip dari antara, beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan saham hari ini antara lain seperti, US Retail Sales Advance bulanan naik dari 0,1 persen menjadi 0,4 persen, klaim Pengangguran Awal (US Initial Jobless Claims) turun dari 260 ribu menjadi 241 ribu, sementara Klaim Pengangguran Berkelanjutan (US Continuing Claims) naik dari 1,858 juta menjadi 1,867 juta.
Produksi industri AS bulanan turun dari 0,3 persen menjadi minus 0,3 persen, yang memberikan sinyal tentang solidnya ekonomi AS, sehingga pasar berekspektasi adanya pemangkasan suku bunga The Fed secara moderat selama satu setengah tahun ke depan.
Dari Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) sesuai prediksi pasar.
Pertumbuhan ekonomi China mencapai 4,6 persen (yoy) pada kuartal ketiga, melambat dari ekspansi 4,7 persen pada kuartal II-2024, tetapi berada di atas perkiraan pasar sebesar 4,5 persen.
Selain itu, secara tahunan, data produksi industri dan penjualan ritel China pada ban September 2024 tumbuh lebih baik dari yang diharapkan. Produksi industri Tiongkok tumbuh sebesar 5,4 persen (yoy) pada September 2024, melampaui perkiraan sebesar 4,6 persen.
Di sisi lain, pasar juga mencermati perkembangan seputar pemilihan presiden AS dan konflik di Timur Tengah, yang mendorong investor untuk mencari aset safe haven. (vsf)
Load more