Sri Mulyani juga menyebut bahwa KSSK, yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
Mereka akan meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap risiko eksternal yang dinamis dan berpotensi mengganggu sektor keuangan dalam negeri.
“Ketidakpastian di pasar keuangan global yang sempat mereda didukung oleh pelonggaran kebijakan moneter dari negara-negara utama,” lanjut Sri Mulyani.
Namun, memasuki Oktober 2024, Sri Mulyani menyebut risiko ketidakpastian pasar keuangan global kembali meningkat akibat konflik yang melibatkan Israel, Palestina, Hizbullah di Libanon, hingga potensi konfrontasi langsung dengan Iran.
Eskalasi geopolitik ini memicu ketidakstabilan di pasar global, yang perlu diantisipasi dengan baik.
Sri Mulyani menegaskan bahwa meskipun dinamika global semakin sulit, perekonomian Indonesia masih tetap stabil.
“Eskalasi itu cukup tinggi dari skala geopolitik, sehingga mempengaruhi apa yang disebut tadi dinamika dari keuangan global,” ujar Sri Mulyani
Load more