“’Pak, mohon maaf ini yang menegur Bapak, yang menegur Presiden aja beliau enggak mau ganti, loh, Pak,’” tutur Giyanto kepada orang yang menegurnya.
Mas Giy membeberkan bahwa Basuki selalu menggunakan topi yang sama dan tidak mau yang lain.
“Nomor satu yang harus saya lihat itu keberadaan topi, kalau aman di mobil itu, separuh tugas saya aman. Kalau mau keluar kota terutama. Beberapa kali kita siapkan (topi lain) belum berkenan, beliau maunya topi itu,” ungkapnya.
Giyanto menjelaskan bahwa atasannya itu merupakan orang yang kerap kali berada di lapangan sehingga wajar topi yang dipakainya terlihat kumal. Namun dia menegaskan, topi yang dipakai Menteri PUPR itu selalu dalam keadaan bersih.
“Bukan dekil, itu kita cuci. Memang saking lamanya dan itu menunjukkan sebenarnya—ada filosofinya menurut saya—beliau kan orang lapangan. Dia sendiri bilang Presiden seminggu ke lapangan satu kali, menteri harus dua kali, dirjen harus empat kali, gitu. Memang saking lamanya di lapangan kena sinar matahari, kena debu, kena segala macam, seringnya dipakai ya akhirnya seperti itu. Itu usang karena pemakaian. Mungkin melebihi dari kekuatan topi itu sendiri,” tutur Mas Giy.(nba)
Load more