Banyaknya Menteri dan Wakil Menteri Prabowo Jadi Sorotan, Ekonom: Bisa Saja Ini Efektif

Jakarta, tvonenews.com - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didin S. Damanhuri menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan fokus pada mengatasi masalah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. 

“Saya melihat bahwa 17 program strategis Asta Cita maupun isi pidato Prabowo (saat pelantikan) itu pendekatannya lebih basic needs (kebutuhan dasar), berbeda dengan Jokowi pada 2019-2024 yang pendekatannya pembangunan infrastruktur fisik,” kata Didin S. Damanhuri, dikutip Rabu (23/10/2024).

Ia mengatakan bahwa hal tersebut terlihat dari delapan program quick win dalam dokumen Asta Cita yang menitikberatkan pada program-program sosial, pendidikan, dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk mencapai tujuan tersebut, lanjut dia, Prabowo menugaskan lebih dari 100 orang yang terdiri dari menteri, wakil menteri, dan pejabat setingkat menteri untuk membantunya di Kabinet Merah Putih.

Didin menuturkan, perlu ada skema insentif dan disinsentif yang jelas sebagai hadiah dan sanksi bagi kinerja masing-masing pejabat dan lembaga yang menjadi tanggung jawab mereka.

“Bisa saja banyaknya menteri dan wakil menteri dengan sistem komando yang jelas, dengan regulasi, dengan insentif dan disinsentif kepada bukan hanya pejabat di tingkat kabinet, tapi juga sampai ke pemda tingkat I dan tingkat II, ya bisa saja ini efektif,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pemerintahan baru terkait kondisi perekonomian domestik yang kini kurang kondusif dengan adanya pelemahan daya beli masyarakat, penurunan daya saing industri, serta beban utang yang semakin besar.