Ketahanan ekonomi AS dan kekhawatiran mengenai dampak fiskal dari kemenangan kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS menjadi faktor pendorong terkait munculnya keraguan tersebut.
Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporannya, memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun depan, dan memperingatkan adanya risiko yang semakin besar dari perang hingga proteksionisme perdagangan.
Pertumbuhan ekonomi global diramal akan tumbuh 3,2 persen year on year (yoy), atau 0,1 persen (yoy) lebih rendah dari estimasi yang di umumkan pada Juli 2024, sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini di pertahankan di 3,2 persen (yoy).
Kemudian, tingkat Inflasi global di perkirakan akan turun menjadi 4,3 persen pada tahun depan dari 5,8 persen pada tahun 2024.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dengan sektor transpotasi & logistik paling tinggi yaitu 1,21 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor industri yang masing- masing naik sebesar 0,89 persen dan 0,40 persen.
Sedangkan enam sektor terkoreksi dimana sektor properti turun paling dalam yaitu minus 0,95 persen, diikuti oleh sektor barnag baku dan sektor infrastruktur yang masing-masing minus sebesar 0,59 persen dan minus 0,43 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AGRS, BIPI, HOMI, ENRG, dan LPPS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni UNIQ, PSAB, JARR, INPC dan MARI.
Load more