Jakarta, tvOnenews.com - Ribuan massa buruh melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat pada Kamis (24/10/2024).
Berdasar pantauan tvonenews.com di lokasi, ribuan massa yang berasal dari beberapa konfederasi ituu mengenakan pakaian bernuansa hitam dan merah. Mereka membawa sejumlah poster dan spanduk yang berisi tuntutannya.
Mereka menuntut kenaikan upah minimum tahun 2015 sebesar 8 - 10 persen dan Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan dan perlindungan petani.
Dari mobil komando, Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden KSPI, Said Iqbal mengungkap bahwa aksi demo ini akan dilanjut hingga 31 Oktober 2024 secara bergelombang di 300 kabupaten kota dan 38 provinsi di Indonesia.
Pihaknya akan menggelar demonstrasi dengan total massa aksi yang lebih banyak sekitar ratusan ribu buruh.
Said Iqbal mengatakan, jika tuntutan ini tidak segera direspons oleh Menteri Tenaga Kerja dan Pemerintahan baru, maka ribuan buruh akan melakukan mogok nasional dengan berhenti produksi.
“5 juta buruh stop produksi di 15 ribu pabrik di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan dasar hukum UU No 9 Tahun 1999 tentang menyampaikan pendapat di tempat umum dan UU No 21 Tahun 2000 tentang fungsi serikat buruh mengorganisir pemogokan,” jelas Said.
Aksi demonstrasi yang terjadi sampai adanya momen mogok nasional ini, diorganisir oleh serikat buruh. Said menjelaskan bahwa Partai Buruh secara politik mendukung perjuangan kaum buruh terkait 2 isu tersebut.
Said juga menyinggung terkait pidato Presiden Prabowo Subianto pada saat baru dilantik sebagai Presiden. Dalam pidatonya, Prabowo menyebutkan soal kesejahteraan untuk rakyat yang lemah.
“Karena partai buruh diinisator oleh serikat. Kami berharap pemerintahan yang baru khususnya, Presiden Prabowo Subianto dapat mempertimbangkan, mengabulkan tuntutan daripada buruh. Pidato terakhir beliau menyiratkan rasa keadilan, kesejahteraan dan keberpihakan pada rakyat yang lemah,” tegasnya.
Kepolisian akan mengerahkan sebanyak 1.270 personel gabungan untuk mengamankan unjuk rasa dari Aliansi Buruh di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dan sekitarnya.
"Dalam rangka pengamanan aksi elemen masyarakat dan aksi buruh di bundaran Patung Kuda Monas, Istana Negara, dan sekitarnya, kami melibatkan sejumlah 1270 personel gabungan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Kamis (24/10/2024).
Personel gabungan tersebut berasal dari Polres Metro Jakarta Pusat, Polda Metro Jaya, Pemda DKI, TNI, sertainstansi terkait. Mereka akan ditempatkan di sejumlah titik sekitaran bundaran Patung Kuda Monas sampai depan Istana Negara.
Tidak hanya itu, pengamanan juga akan dilakukan untuk mengantisipasi dengan menurunkan sejumlah personel untuk menjadi pengamanan serta mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan.
Sementara itu, ada aksi penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas, serta beberapa lokasi lain bersifat situasional. Susatyo menyebutkan bahwa rekayasa arus lalu lintas akan diterapkan melihat dari perkembangan dinamika situasi di lapangan.
"Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan akan dialihkan," ujar Susatyo. (rgi/nsp)
Load more