Lebih lanjut, kata dia, pelatihan ini digelar sebagai tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) kerja sama antara Indonesia dan Turki di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua Bali pada 2022.
Dalam MoU tersebut, kata dia, kedua negara menyepakati untuk mempercepat dan memastikan transisi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau, dan investasi inklusif.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia menepati janjinya yang tercantum di G20 untuk meningkatkan kapasitas manusia untuk negara-negara di Afrika,” katanya.
Hertiyo berharap pelatihan dari para delegasi ini dapat meningkatkan kompetensi pada bidang energi surya serta mendorong kerja sama lebih lanjut antara Indonesia dan negara-negara Afrika dalam pengembangan energi terbarukan.
“Kami harap para peserta mendapatkan potensi sebagai ahli sehingga dapat memegang peranan penting sebagai ahli dalam pengembangan energi terbarukan,” kata Hertiyo.
Selain kunjungan di sektor energi terbarukan, para peserta juga mendapat kesempatan untuk naik kereta cepat Whoosh dari Jakarta menuju Kota Bandung, dan berkunjung ke Museum Geologi Bandung. (ant/vsf)
Load more